Amonium Nitrat, Si Bubuk Putih Penyebab Ledakan Beirut
- Senyawa ini utamanya digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kaya nitrogen.
- Penggunaan lainnya adalah sebagai komponen campuran peledak dalam konstruksi pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil.
- Selama pembakaran, oksidasi dari nitrogen yang ada dalam amonium nitrat bisa menimbukan zat beracun.
- Amonium nitrat mudah meledak jika terkontaminasi bahan lain yang juga mudah terbakar.
Jakarta – Ledakan besar mengguncang Pelabuhan Beirut di Lebanon, Selasa (4/8/2020) malam. Ledakan besar itu bersumber dari 2.750 ton amonium nitrat yang sudah disimpan selama enam tahun. Apa itu ammonium nitrat?
Amonium nitrat merupakan suatu senyawa kimia, garam nitrat dari kation amonium. Senyawa ini memiliki rumus kimia NH4NO3. Senyawa ini adalah padatan kristal putih dan sangat mudah larut dalam air.
Seperti dikutip dari Wikipedia, senyawa ini utamanya digunakan dalam pertanian sebagai pupuk kaya nitrogen. Penggunaan utama lainnya adalah sebagai komponen campuran peledak yang digunakan dalam konstruksi pertambangan, penggalian, dan konstruksi sipil. Amonium nitrat umumnya digunakan sebagai pupuk, campuran pembeku, atau bahan dalam bahan peledak, korek api, dan kembang api.
Karena itu tak heran ketika terjadi ledakan besar di Lebanon yang berada sekitar 7 kilometer dari Kantor KBRI itu terlihat banyak percikan api seperti kembang api meluncur ke udara.
Senyawa ini adalah penyusun utama ANFO (ammonium nitrate/fuel oil), sebuah industri peledak populer yang menyumbang 80% bahan peledak yang digunakan di Amerika Utara; formulasi serupa telah digunakan dalam alat peledak terimprovisasi. Banyak negara menghapusnya dalam aplikasi konsumen karena kekhawatiran akan potensi penyalahgunaannya.
Sementara mengutip perusahaan bahan kimia Australia CSBP, amonium nitrat merupakan salah satu zat berbahaya dan mudah meledak, jika terkontaminasi oleh bahan lain yang juga mudah terbakar. Selama pembakaran, oksidasi dari nitrogen yang ada dalam amonium nitrat bisa menimbukan zat beracun.
Amonium nitrat umumnya dijumpai dalam bentuk seperti garam atau bubuk putih yang tidak berbau. PubChem National Chemical Library di Amerika Serikat juga mengatakan bahwa senyawa tersebut mudah larut dalam air, sehingga sering digunakan dalam pertanian sebagai pupuk dengan nitrogen tinggi.
Bahan peledak dengan komposisi ANFO kerap digunakan hingga 80 persen dari bahan peledak yang digunakan di Amerika Utara. Namun, saat ini sudah banyak negara yang secara bertahap menghentikan penggunaannya secara massal karena kekhawatiran akan potensi penyalahgunaan.
Penyalahgunaan amonium nitrat juga pernah terjadi pada peristiwa terorisme dalam pemboman Sterling Hall di Madison, Wisconsin, pada 1970. Kemudian, pemboman Kota Oklahoma pada 1995, pemboman Delhi 2011, pemboman 2011 di Oslo, dan juga ledakan di Hyderabad pada 2013.
Hingga saat ini pemerintah Lebanon masih memastikan siapa yang bertanggung jawab pada ledakan yang terjadi Selasa (4/8/2020) tersebut. Pemerintah setempat belum mengetahui apakah ledakan tersebut murni kecelakaan atau serangan. Dilaporkan Sampai Selasa (4/8/2020) pukul 23.00 waktu setempat, 67 orang meninggal dan sekitar 3.600 orang luka-luka. [*]