Di Amerika Serikat berdasarkan laporan Houston Methodist Hospital di Texas telah ditemukan setidaknya tiga kasus varian BA.2. Kini sedang dipelajari susunan genetik sampel virus dari pasien yang mengidap varian ini. .
JERNIH- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan penemuan varian baru dari varian Omicron yang disebut sebagai BA.2. Varian diberi nama ‘Son of Omicron’ ini memiliki beberapa perbedaan pada beberapa mutasi termasuk pada protein spike.
“Galur BA.2, yang berbeda dengan BA.1 di beberapa mutasi, termasuk protein spike, meningkat di banyak negara,” tulis WHO di situsnya.
Dikutip dari Health, versi BA.2 secara teknis merupakan turunan dari varian Omicron (BA.1) yang kini tengah diselidiki. Virus ini pun diketahui telah teridentifikasi di sejumlah negara Eropa hingga Asia.
Namun informasi tentang varian BA.2 masih sedikit. Hingga kini pun belum diketahui dari mana datangnya varian BA.2 tersebut.
Varian BA.2 diketahui telah terdeteksi di beberapa negara, seperti Kanada, Britain, Denmark, Swedia, Inggris, India, Singapura, hingga Amerika Serikat.
Menurut USA Today, seorang Ilmuwan Massachuset menyebut telah menyebar ke berbagai benua.
“Ya, varian baru Omicron telah menyebar setidaknya di empat benua. Tapi, hal ini tak seharusnya menjadi penyebab kepanikan,” katanya.
Di Amerika Serikat berdasarkan laporan Houston Methodist Hospital di Texas telah ditemukan setidaknya tiga kasus varian BA.2. Kini sedang dipelajari susunan genetik sampel virus dari pasien yang mengidap varian ini.
Washington Post menulis, beberapa ilmuwan memberi nama varian BA.2 sebagai ‘stealth Omicron’ atau ‘siluman Omicron’. Sebab, varian ini memiliki sifat genetik yang membuat lebih sulit untuk mengidentifikasi varian Omicron pada tes PCR.
Belum diketahui seberapa berbahayanya varian BA.2 ini. Namun, Menteri Kesehatan Prancis Olivier Véran menyebut, varian BA.2 kurang lebih memiliki karakteristik yang sama dengan Omicron.
Kemunculannya pertama kali juga masih jadi perdebatan sebab Dikutip dari France24, varian BA.2 diyakini muncul dari mutasi Omicron (BA.1) dan pertama kali diidentifikasi di India dan Afrika Selatan pada akhir Desember 2021.
Namun laporan lain yakni laporan U.K. Health Security Agency (UKHSA), menyebut varian BA.2 muncul pertama kali di Inggris pada akhir November. (tvl)