Covid-19 Bikin Jeff Bezos Makin Kaya dan Kikir
- Sejak hari pertama wabah Covid-19, kekayaan Amazon bertambah 11 ribu dolar AS, atau Rp 169 juta, per detik.
- Jeff Bezos nggak peduli ribuan orang mati, dan baru menyumbang 100 juta dolar, Rp 1,5 triliun, untuk memberi makan orang miskin.
- Kerajaan Bezos menghancurkan industri ritel di sekujur AS, kata Menteri Keuangan Steve Mnuchin.
New York — Semilyar orang gugup menghadapi bencana ekonomi, tapi tidak dengan Jeff Bezos. Kekayaan pendiri Amazon itu melonjak 24 miliar dolar pekan ini, Rp 370 triliun, menjadi 138 miliar dolar AS, atau Rp 2.131 triliun.
Jason O’Toole, penulis feature senior Irish Daily Mail, menulis kekayaan Bezos bertambah 11 ribu dolar AS, atau Rp 169 juta, per detik sejak wabah melanda dunia.
Harga saham Amazon terus meningkat, dan nilai perusahaan mencapai 1,15 triliun dolar. Jika di-rupiahkan, silahkan hitung sendiri.
Amazon adalah pemenang sebenarnya dalam perang melawan virus korona. Analis keuangan The Guardian memperkirakan, ketika dunia menghadapi resesi lebih hebar dibanding Great Depression, penjualan Amazon akan meningkat 20 persen pada tahun ini.
Rincinya, nilai penjualan Amazon menjadi 335 miliar dolar AS, atau Rp 5.173 triliun.
Tidak ada yang salah dengan semua itu. Amazon mungkin memberi tahu semua orang betapa kecepatan sangat penting dalam bisnis. Bezos, seperti tercermin dalam modus operandi Amazon selama pandemi, dengan jelas mencomot filosofi greed is good.
Ia mengeruk laba dalam hitungan detik, tapi hanya sekali memberikan 100 miliar dolar, atau Rp 1,5 triliun, kepada Feeding America — organisasi yang memberi makan orang miskin.
Jumlah itu tak ubahnya setetes air di samudera, atau hanya 0,1 persen dari total kekayaannya.
Dalam ekonomi normal, Amazon adalah gambaran kapitalisme rusak. “Kerajaan Bezos memeras kehidupan toko-toko Mom-and-Pop dan menghancurkan industri ritel di sekujur AS,” kata Menteri Keuangan AS Steve Mnuchin.
Muncul tuduhan Amazon melakukan bejibun praktek kerja dan bisnis tak bermoral; melarang serikat kerja, merampas ide-ide sukses penjual kecil dilakukan di situs masing-masing.
Pertumbuhan Amazon terjadi akibat ketidak-adilan pada ‘lapangan bermain’, dengan toko-toko tutup secara paksa akibat wabah. Amazon memonopoli semua.
Amazon melawan tren. Ketika semua perusahaan memutus hubungan kerja dan memotong gaji karyawan, Amazon merekrut 175 ribu staf tambahan hanya untuk satu hal; memonopoli semua.
Muncul tuntutan agar Amazon dikenakan pajak tambahan selama 2020, yaitu pajak virus korona. Atau, paksa Bezos membuat komitmen tambahan agar merogoh kocek lebih besar untuk membantu pekerja medis yang mati-matian menyelamatkan nyawa ribuan orang.
Itu tidak akan terjadi. Amazon terkenal punya banyak cara menghindari pajak.
Sejak hari pertama wabah, Amazon tidak melakukan apa-apa untuk membantu petugas medis yang kesulitan APD. Bezos baru berbicara tentang itu saat ini, ketika semua orang berteriak.
Tidak ada yang percaya Bezos akan menjadi Good Samaritan selama pandemi. Buktinya, ia bereaksi konyol dengan mengancam menarik diri dari Prancis selama pandemi setelah pengadilan menjatuhkan denda satu juta euro, Rp 16,8 miliar, per hari jika menjual barang-barang tak penting.
Bezos adalah contoh hebat seorang bayi yang ngambek, dan melempar mainannya dari kereta bayi.
Beruntung, menurut The Washington Post, hanya ada satu karyawan Amazon yang tewas akibat virus korona dan 75 pekerja lainnya terinfeksi.
Awal pekan ini, Amazon memecat dua karyawan yang menyuarakan keprihatinan kepada perusahaan yang tidak melakukan tindakan untuk melindungi staf dari virus.
Jika kabar ini benar, Bezos menjadi sosok orang kaya sangat menyedihkan. Sosok yang tidak peduli karyawannya sendiri, dan hanya menggerutu soal uang.
Bezos boleh saja menghindar dari takdir orang kaya untuk menjadi filantrofi, tapi dia akan dipaksa menggosok hidung ketika MacKenzie Scott, mantan istrinya, menuntut 38 miliar dolar AS, atau Rp 587 triliun, untuk penyelesaian peceraian.
MacKenzie Scott berjanji memberikan setengah uang itu kepada badan aman untuk mengatasi wabah virus korona.
Novelis F Scott Fitzgerald suatu kali pernah berkata kepada Ernest Hehingway; “Orang kaya berbeda dari Anda dan saya.” Hemingway merespon; “Ya, karena mereka punya lebih banyak uang.”
Dalam kasus Bezos, saat ini tidak ada yang lebih kaya dari dirinya, dan itu membuatnya mengabaikan peraturan. Mengabaikan kemanusiaan.