Kroni Putin, Nikolai Patrushev: Rusia Punya Senjata untuk Hancurkan AS
Patrushev, mantan kepala dinas keamanan internal FSB, secara luas dipandang sebagai salah satu anggota paling hawkish dari lingkaran dalam (inner cyrcle) Vladimir Putin. “Rusia bersabar dan tidak mengintimidasi pihak lain dengan keuntungan militer. Tapi Rusia punya senjata modern yang bisa memusnahkan semua musuh, termasuk Amerika Serikat, terkait kejadian yang mengancam eksistensi,”ujar dia.
JERNIH–Nikolai Patrushev, kroni terkemuka Presiden Rusia Vladimir Putin, menyatakan Rusia memiliki senjata modern yang bisa menghancurkan Amerika Serikat dan negara-negara sekutunya yang terus memerangi Kremlin. Selain itu, Patrushev yang merupakan sekretaris Dewan Keamanan Rusia itu menyatakan Moskow tak akan segan-segan menggunakan senjata nuklir jika Barat terus mengganggu kepentingan negara itu.
“Para politikus Amerika terjebak dengan propaganda mereka sendiri dalam hal konflik langsung dengan Rusia,”kata Patrushev di sela sebuah pertemuan di Moskow, Senin (27/3). “Mereka mengira AS bisa meluncurkan rudal dengan sama sekali tak mampu direspons Rusia.”
“Ini merupakan bentuk kebodohan dan amat berbahaya,” kata dia kepada surat kabar pemerintah Rusia, Rossiyskaya Gazeta. Media pelat merah Rusia itu juga mengutip Patrushev yang mengatakan, “Faktanya, negara-negara NATO adalah pihak dalam konflik. Mereka menjadikan Ukraina satu kamp militer besar. Mereka mengirim senjata dan amunisi ke pasukan Ukraina, memberi mereka intelijen,”kata dia.
Patrushev, mantan kepala dinas keamanan internal FSB, secara luas dipandang sebagai salah satu anggota paling hawkish dari lingkaran dalam (inner cyrcle) Vladimir Putin.
Lebih lanjut Patrushev mengatakan, Rusia dalam posisi yang tak mau terpancing, tapi bukan berarti lengah. “Rusia bersabar dan tidak mengintimidasi pihak lain dengan keuntungan militer. Tapi Rusia punya senjata modern yang bisa memusnahkan semua musuh, termasuk Amerika Serikat, terkait kejadian yang mengancam eksistensi,”ujar dia.
Hingga saat ini Rusia masih berkeras menyerbu Ukraina dengan ribuan tentara, dengan berkilah bahwa Ukraina merupakan ancaman keamanan terhadap negara beruang merah tersebut.
Belakangan, Putin menyatakan akan mengerahkan sistem senjata nuklir ke Belarus sebagai respons atas laporan bahwa Inggris berencana mengirim amunisi depleted uranium atau amunisi yang mengandung pengayaan uranium level rendah.
Rusia pun menegaskan pihaknya tidak mempedulikan rentetan kecaman dari sejumlah negara. Kremlin menyatakan tetap akan mengerahkan senjata nuklir ke Belarus.
“Reaksi tersebut tidak akan memengaruhi rencana Rusia,” tutur juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov seperti dikutip AFP. [Reuters/ Al-Jazeera/AFP]