Crispy

Jelang 1 Desember Mulai Muncul Ajakan Perang di Papua

JAYAPURA-Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat-Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) melalui seorang pendukungnya, Nathan Maryuana, memposting di Grup Facebook, KNPB WILAYAH BALIM-WAMENA berisi ajakan kepada warga Papua untuk berperang. Dalam ajakannya itu ia menyerukan agar bersatu dalam satu komando Sorong – Merauke. Posting ajakan perang ditengarai berkaitan dengan HUT OPM yang jatuh atau dirayakan setiap tanggal 1 Desember.

“Kalau bukan Desember kapan lagi. Rakyat OAP #TPNPB, kita harus bersatu dan lawan satu komando SORONG-MERAUKE. Kita harus mengakhiri perjuangan kita dengan cara…Perang!!! Kalau tidak, ras Melanesia OAP akan dimusnahkan oleh barisan Nusantara,”. Nathan juga melampiri ajakan itu dengan foto empat pemuda Papua yang sedang mengibarkan bendera Bintang Kejora.

Di Dalam kalangan masyarakat sendiri mulai beredar informasi  bahwa sebagian anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) sudah berhasil masuk ke wilayah Tembagapura dan diperkirakan mereka akan melakukan teror di wilayah PT Free Port.

Komandan Kodim 1710 Mimika Letkol Inf Pio L Nainggolan membenarkan informasi  masuknya kelompok separatis ke wilayah Tembagapura. Hal itu dilihat dari banyaknya pendulang emas tradisional yang meninggalkan lokasi pendulangan dan masuk ke Kota Timika.

“Informasi yang kita dapatkan bahwa kelompok separatis ini maupun simpatisannya sudah berada di wilayah Tembagapura. Indikasinya sudah banyak pendulang yang keluar dari lokasi pendulangan kembali ke Timika. Kami mengimbau para pendulang agar segera keluar dari lokasi pendulangan, untuk mengantisipasi terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan bersama,”.

Menurut Nainggolan, Pergerakan OPM atau Kelompok Kriminal Separatis Bersenjata (KKSB) ke wilayah Tembagapura, berkaitan erat dengan 1 Desember yang diperingati sebagai ‘Hari Sakti’ bagi warga Papua.

“Setiap 1 Desember tiba, KKSB selalu menggelar aksi. Mengantisipasi hal itu, TNI dan Polri di Mimika akan menggelar kekuatan untuk menjaga dan mengamankan objek-objek vital strategis, tidak saja di area pertambangan PT Freeport Indonesia, tetapi juga di Kota Timika”.

Dandim Mimika itu juga  menyatakan bahwa menjelang 1 Desember tidak ada penambahan pasukan dari pusat maupun derah lain. Pengamanan 1 Desember akan menggunakan anggota TNI-Polri yang sudah ada di wilayahnya karena jumlah itu dirasa sudah memadai.  Saat ini bahkan mereka sudah menempati pos-pos dilokasi rawan aksi mereka

 “Satgas saja sebanyak 565 personel sudah tergelar di pos-pos. Lalu masih ada cadangan 300 personel akan stand by di Mako Brigif 20 IJK/Kostrad, Batalyon 754 ENK/Kostrad dan Denkav,” jelasnya.

Dandim mengingatkan agar seluruh elemen pengamanan di Mimika selalu kompak sehingga tetap memelihara kekompakan dan sinergitas, agar kamtibmas setempat benar-benar aman pada 1 Desember mendatang.

(tvl)

Back to top button