Crispy

Dapat Pesangon Hingga 70 Bulan Gaji, Karyawan Indosat Setuju PHK

JAKARTA-Sebanyak 92 persen dari 677 karyawan PT Indosat Tbk (ISAT) setuju PHK dengan nilai pesangon hingga 70 bulan gaji. Sementara yang memiliki masa kerja dibawah satu tahun mendapatkan 14 bulan gaji. Secara rata-rata, pesangon yang diberikan sebesar 43 bulan gaji. Gaji karyawan terdampak PHK juga sudah dinaikkan 3-6 persen.

“Rata-rata 43 bulan gaji. Paling kecil ada 14 bulan kurang dari satu tahun (masa kerjanya). Di UU 13/2003 maksimum 32 bulan. Kita tertinggi ada 70 bulan gaji,” kata Director & Chief Human Resources Officer Indosat Ooredoo Irsyad Sahroni di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/2/2020).

Ia menjelaskan bahwa PHK harus dilakukan karena perusahaan ‘kegemukan, sehingga sejak tahun lalu keputusan PHK mulai dibahas.

“Banyak yang lihat perusahaan kita ini kurang cukup agile, kegemukan istilahnya. Di mana kita melihat di sini bukan cuma menjadi lambat, tapi decision making lebih kompleks dari seharusnya,”.

Untuk tetap membantu karyawan yang di PHK, Indosat menjalin kerja sama dengan mitra-mitranya, termasuk mitra managed service, sehingga karyawan yang terkena PHK masih dapat kesempatan bekerja di bawah naungan mitra.

Pihaknya meyakinkan bahwa mereka tidak melakukan intimidasi saat mengabarkan rencana PHK pada 667 karyawan. Mereka sengaja dipanggil secara terpisah dan dijelaskan hak yang akan didapatkan jika setuju dirumahkan. “Tidak ada intimidasi,” kata Sahroni mencoba meyakinkan Komisi IX DPR RI yang mengunjungi Indosat paska beredarnya berita PHK karyawannya.

“Kami mengapresiasi kunjungan Komisi IX DPR RI hari ini. Kami juga telah sampaikan bahwa reorganisasi bisnis telah berjalan dengan lancar sesuai rencana, telah diterima dengan baik oleh sebagian besar karyawan yang terdampak, mengambil langkah yang fair sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan telah mengkomunikasikan secara langsung dan transparan kepada semua karyawan selama proses tersebut, ” kata Irsyad.

Semua karyawan yang kena PHK, kata Irsyad, diberi waktu untuk mempertimbangkan baik-baik penawaran perusahaan secara individual dan dengan keluarganya masing-masing sebelum akhirnya menerima tawaran perusahaan.

“Karyawan yang terdampak juga memiliki kesempatan berkomunikasi dua arah dengan manajemen dan untuk menyampaikan tanggapannya selama acara open house yang digelar pada 17 Februari yang lalu”.

Irsyad mengakui ada karyawan yang menolak tawaran perusahaan. Mereka tetap menghargai perbedaan pandangan yang ada dan menghargai hak mereka untuk menempuh jalur sesuai ketentuan yang berlaku.

“Adapun kami meyakini bahwa reorganisasi bisnis ini adalah tindakan yang berat tapi sangat dibutuhkan agar Indosat Ooredoo tetap bertahan dan bertumbuh. Reorganisasi bisnis ini juga merupakan langkah strategis Indosat Ooredoo menjadi perusahaan telekomunikasi digital yang terdepan dan tepercaya,”.

(tvl)

Back to top button