Crispy

Penyanyi Cile Protes Kebrutalan Polisi dengan Telanjang Dada

Santiago — Mon Lafarte, penyanyi Cile, berjalan di karpet merah Latin Grammy Award dengan membuka dada, Kamis 14 November 2019, sebagai protes atas kebrutalan polisi menangani aksi protes antipemerintah.

Aksi Laferte terjadi beberapa jam sebelum pemerintah Cile mengabulkan tuntutan pengunjuk rasa untuk referendum konstitusional, Jumat 15 November 2019. Aksi protes telah berlangsung satu bulan, dan aparta kepolisian merespon dengan keras sehingga jatuh korban.

Laferte mendukung protes antipemerintah. Ia berjalan di karpet merah, membuka bajunya untuk memperlihatkan kalimat En Chile torturan violan y matan, yang artinya; Di Cile, mereka menyiksa, memperkosa, dan membunuh.

Penyanyi berusia 36 tahun itu adalah satu dari banyak seniman yang peduli dengan situasi politik dan kebrutalan polisi. Ia tidak turun ke jalan, tapi memanfaatkan ruang publik penuh kamera dan wartawan dunia untuk mengekspresikan sikap politiknya.

Semula aksi protes berjalan damai. Namun ketika pemerintah Cile menolak tuntutan pengunjuk rasa, aksi protes menjadi pertunjukan kekerasan.

Polisi melakukan pemukulan dan penyiksaan. Warga Cile mengamuk dengan membakar dan menjarah toko-toko, serta membuat kerusuhan. Kerusuhan tidak hanya terjadi di Santiago, ibu kota Cile, tapi di beberapa kota lainnya.

New York Times melaporkan pemerintah Cile kini menghadapi tuduhan pemerkosaan, penyiksaan, dan pemukulan oleh polisi, dan pasukan keamanan. Presiden Cilie Sebastian Pinera berjanji menyelesaikan masalah in sesuai hukum, serta menyeret polisi dan tentara ke balik jeruji.

“Saya berkomitmen menghormati hak asasi manusia dalam situasi apa pun,” kata Pinera. “Kami akan menyelidiki kegagalan protokol dalam penggunaan kekerasan berlebihan.”

Back to top button