Facebook Berkomitmen Lindungi Pilpres AS Tetap Aman
JERNIH – Facebook Inc akan mengambil langkah tegas untuk ‘membatasi sirkulasi konten’ untuk Pemilu Presiden AS yang akan berlangsung pada November tahun ini.
Mengutip laporan dari Financial Times, langkah ini diambil jika pemilu berubah menjadi kacau atau bahkan menimbulkan aksi kekerasan saat unjuk rasa, menurut sumber salah seorang eksekutif Facebook.
Perusahaan raksasa jejaring sosial itu juga sudah menyiapkan solusi untuk berbagai skenario, termasuk unjuk rasa masyarakat sipil dan ‘dilema politik’ penghitungan surat suara langsung lebih cepat dibandingkan voting melalui email.
Sebelumnya Facebook menyatakan akan membatasi iklan politik seminggu sebelum Pilpres AS pada 3 November 2020. Facebook akan tetap mengizinkan kampanye dan iklan politik yang sudah masuk ke sistem, termasuk juga mengizinkan pengiklan mengubah pengeluaran iklan dan target pengguna, namun, akan memblokir perubahan konten atau desain iklan.
Beberapa perusahaan sebelumnya menangguhkan iklan pada platform media sosial Facebook lantaran konten kebencian. Perusahaan-perusahaan itu pun turut dalam kampanye ‘Stop Hate for Profit’. Kampanye ‘Stop Hate for Profit’ diprakarsai oleh beberapa kelompok advokasi, di antaranya Anti-Defamation League (ADL), the NAACP, dan the Color Of Change. Gerakan itu meminta pengiklan menekan raksasa teknologi itu untuk mengadopsi kebijakan yang lebih ketat terhadap konten rasis dan kebencian. Para pengiklan juga diminta untuk menghentikan semua belanja iklan mereka di Facebook untuk bulan Juli. [*]