HUT ke-42 Republik Islam Iran: Dubes Azad Sebut Kedekatan Sejarah Iran dengan Indonesia
Dalam video yang diterima Jernih.co, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Azad, mengatakan, selama 42 tahun usianya, Iran dengan teguh terus memegang prinsip-prinsip revolusinya, termasuk politik luar negeri yang mandiri dan bermartabat.
JERNIH—Kedutaan Besar Republik Islam Iran di Jakarta memperingati perayaan kemerdekaan nasional yang ke-42 dalam suasana pandemi Covid-19. Untuk itu perayaan dilakukan secara virtual.
Dalam video yang diterima Jernih.co, Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Azad, mengatakan, selama 42 tahun usianya, Iran dengan teguh terus memegang prinsip-prinsip revolusinya, termasuk politik luar negeri yang mandiri dan bermartabat.
Dalam hubungannya dengan Indonesia, Duta Besar Azad menegaskan bahwa hubungan antara Iran dengan Indonesia memiliki sejarah yang kuat. “Iran dan Indonesia sebagai dua negara penting di belahan timur dan barat Asia, memiliki hubungan yang begitu bersejarah dan berakar sejak berabad-abad lalu,”ujar Dubes Azad.
Hubungan itu, kata Azad, termasuk hubungan perdagangan dan budaya yang dalam dengan Nusantara. Salah satu buktinya adalah diserapnya sekitar 400-an kosa kata bahasa Persia ke dalam bahasa Indonesia. Kata-kata itu, antara lain, pahlawan, istana, dewan, di bidang pemerintahan. Mas, gusti, kyai, sorban dan buroq di bidang keagamaan; saudagar, syahbandar, tajir, bandar, nakhoda, gandum, badam, korma dan kismis, di bidang perdagangan.
Hubungan bilateral Iran-Indonesia dimulai pada 1950, setelah RI resmi berdiri. Hubungan itu berlanjut dalam periode lain, ketika pada 1979 terbentuk Republik Islam Iran.
Selama ini, meski terjadi beragam gejolak internasional, hubungan kedua negara tumbuh dalam berbagai dimensi politik, ekonomi dan budaya, yang berpuncak pada kunjungan Presiden Hassan Rouhani pada 2015, dan Presiden Jokowi ke Iran pada 2016, kata Azad.
Iran memperingati Hari Nasional atas kemenangan Revolusi Islam Iran pada 10 Februari setiap tahun.
Dubes Mohammad Azad menambahkan bahwa Republik Islam Iran menjadi negara yang rasional di bidang politik luar negeri, dan selalu mengedepankan interaksi konstruktif yang sejajar dengan negara-negara di dunia.
Selain itu, dalam perannya di Timur Tengah, Iran telah memberikan berbagai inisiatif dan usulan yang antara lain dialog regional, pakta non-agresi dan inisiatif perdamaian Arab (Hops).
“Iran selalu siap berdiplomasi dan mengedepankan dialog guna menciptakan keamanan regional oleh negara-negara kawasan, supaya kita bersama dapat menyaksikan kawasan yang aman, stabil dan maju,”ujar Dubes Azad. [ ]