Spiritus

Dzikir Agung yang Tak Boleh Terlupakan

Jika kita lupakan dua nama yang esensial serta kesadaran akan posisi pentingnya dalam upaya pencapaian harapan, maka semua lafal dan doa itu kehilangan makna.

Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi

ADA banyak orang yang sibuk mencari lafal-lafal doa, kata-kata ungkapan indah, untuk menyampaikan pengharapannya kepada Allah. Semua itu tidak salah. Namun jika kita lupakan dua nama yang esensial serta kesadaran akan posisi pentingnya dalam upaya pencapaian harapan, maka semua lafal dan doa itu kehilangan makna, kehilangan ruh.

Prof Dr KH Ahmad Imam Mawardi

Nama ALLAH dan MUHAMMAD adalah nama yang ada dalam dua kalimat syahadat. Dua nama inilah yang tertulis di pintu Arsy, dua nama inilah yang menjadi syarat keislaman seseorang diterima.

Seorang alim dan wara’ bernama Syekh Shalih al-Ja’fari berkata: “Jika kamu berdzikir LAA ILAAHA ILLALLAAH MUHAMMADURRASULULLAH FI KULLI LAMHATIN WA NAFASIN ‘ADADA MAA WASI’AHU ILMULLAAH, maka Allah menyiramkan ke dalam hatimu sesuatu dari makna terkandung dalam kalimat itu, yang merupakan lautan berombak indah, penuh dengan kandungan rahasia mulia, juga bagai sungai-sungai yang mengalirkan rahasia-rahasia agung.”

Membaca lafal dzikir itu membuat saya teringat kepada Sayyid Abbas Bin Alawi al-Maliki al-Hasani yang mengijazahi saya untuk merutinkan membaca dzikir itu. Kata beliau, semua masalah akan selesai dengan sendirinya. Adalah kebiadaan kami setiap ke Mekkah di masa hayat beliau, berziarah dengan para jamaah ke majelis beliau untuk mendengarkan kesejukan nasehat dan rangkaian doa. Sungguh indah duduk dengan orang yang hatinya penuh dengan cinta kepada Allah dan Rasulullah.

Tahukah makna dzikir tersebut di atas? Indah sekali. Seakan ada nasehat dan dorongan agar kita senantiasa mendasarkan setiap amal perbuatan atas dasar karena Allah dan meneladani Rasulullah. Semoga kita dalam ridlaNya dan mendapat syafaat dari Rasulullah SAW. Salam sahur, A. I. Mawardi. [*]

* Founder and Director di Pondok Pesantren Kota Alif Laam Miim Surabaya serta Dosen di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

Back to top button