Tahun Depan NASA Lahirkan Pesawat Jet Supersonik Berjuluk Putra Concorde
- Yang membedakan dengan Concorde adalah X-59 Quiet Supersonic Technology nggak bikin kuping budeg.
- Sonic Boom X-59 lebih halus dari pukulan pintu mobil di halaman parkir.
- Kecepatan X-59 mencapai Mach 1,42, atau 990 mil per jam.
JERNIH — Badan Ruang Angkasa AS (NASA) merilis video selang waktu pengerjaan konstruksi jet supersonik eksperimental yang disebut Putra Concorde.
Klip 40 detik itu menunjukan pembuatan X-59 Quiet Supersonic Technology, atau QuesST, yang dimulai Mei 2019 sampai Juni 2021. Pembuatan dilakukan di fasilitas raksasa kedirgantaraan Lockheed Martin di Palmdale, California.
NASA mengatakan fasilitas itu juga akan menjadi jalur tes penerbangan pada 2022.
Setelah selesai, Putra Concorde akan melaju dengan kecepatan Mach 1,4, atau 925 mil per jam atau 1.488 kilometer per jam. Kecepatan suara adalah 767 mil per jam, atau 1.234 kilometer per jam.
Yang membedakan dengan Concorde adalah sonic boom diharapkan tidak terdengar lebih keras dari bunyi pintu mobil yang menutup di lahan parkir.
Artinya, jet bisa terbang tanpa menghasilkan ledakan mengejutkan bagi orang-orang di bawahnya. Tahun 1990-an, Concorde dikeluhkan karena bunyi ledakan yang memekakan telingan orang-orang di bawah.
Concorde pensiun tahun 2003, setelah hanya dioperasikan dua maskapai penerbangan; British Airways dan Air France.
Sebelum uji terbang, insinyur dan teknisi Lockheed Martin menggabungkan bagian-bagian utama pesawat. Dalam klip terlihat janik putra Concorde telah terbentuk.
“Kami sekarang bertransisi dari bagian-bagian terpisah di lantai produksi menjadi pesawat terbang,” kata Jay Brandon, insinyur NASA.
Bagian-bagian pesawat disatukan menggunakan fitur pada struktur yang memungkinkan insinyur secara tepat menyusun komponen, termasuk sayap, rakitan ekor, dan badan pesawat serta bagian depan.
Proyeksi laser digunakan untuk memastikan setiap bagian terpasang dengan tepat. Semuanya cocok, seperti penysunan batu bata Lego.
“Ini seperti bagaimana Lego. Kami menggunakan pelacak laser untuk memastikan semua selaras, sesuai spesifikasi teknik sebelum kami mengunci secara permanen,” kata David Richardson dari Lockheed Martin.
Setelah sepenuhnya terbangun, X-59 diharapkan memiliki panjang 94 kaki atau 28,6 meter, dengan lebar sayap 29,5 kaki atau 9 meter.
Berat lepas landas maksimun 32.300 lbs atau 14 651 kilogram, dan mampu terbang di ketinggian 55 ribu kaki atau 16.764 meter.
Pesawat akan didorong satu mesin General Electric (GE) F414, dan menggunakan kamera 4K di bagian depan untuk menambh visibilitas. Tujuannya, membuat pesawat dapat melaju pada kecepatan Mach 1,42 dengan sonic boom seribu kali lebih rendah dari pesawat supersonic sebelumnya.
Saat terbang dengan kecepatan tinggi, gelombang suara tidak dapat keluar dengan cukup cepat, sehing menciptakan audio bangun. Ini dikenal sebagai ledakan sonic yang menjengkelkan siapa pun yang berada di bawahnya.
Suara yang dihasilkan Concorde adalah 110dB, atau ribuan kali lebih keras dari kebisingan yang direnanakan X-59. Pakar udara berharp X-59 akan memaksimalkan sonic boom antara 60dB sampai 70dB bagi orang-orang di bawahnya.
Jika berhasil, NAS dapat meluncurkan X-59 untuk penerbangan komersial dan militer AS.