Crispy

Seolah tak Terganggu Ledakan Bom, China Town Kabul Meriah Lagi

  • Kepada investor di China Town, Taliban mengatakan siapa pun yang tinggal di negeri ini akan membantu rakyat Afghanistan.
  • Prajurit Taliban yang lalu lalang di luar China Town menunjukan sikap ramah.

JERNIH — Jika ada yang tak terganggu, atau mungkin sedikit tergangu dengan dua ledakan di Bandara Hamid Karzai, mungkin hanya China Town Afghanistan. Jumat 27 Agustus, Pecinaan — demikian orang Indonesia biasa menyebutnya — berdenyut lagi.

Li Xijing, wakil manajer umum China Town, mengatakan semuanya kembali normal. Cassie, etnis Cina yang menjadi karyawan China Town, mengatakan situasi di tempat kerjanya stabil.

“Karyawan bekerja dengan tenang,” kata Cassie kepada Global Times, surat kabar Partai Komunis Cina.

Terletak di pusat kota Kabul, China Town Afghanistan berdiri tahun 2019 dan menampung puluhan pabrik yang memproduksi sepatu, pakaian, tekstil, dan kabel.

Menurut pengusaha Cina, vendor di China Town beroperasi lagi dalam beberapa hari terakhir. China Town sempat ditutup beberapa pekan di tengah transisi kekuasaan yang kacau.

“Tapi kami telah memperkuat keamanan, termasuk pemeriksaan tubuh untuk semua orang di dalam dan di dalam China Town,” kata Cassie.

Li mengatakan konflik di Afghanistan kemungkinan akan berlanjut. Pengusaha Cina telah siap akan kemungkinan itu, fisik dan fisiologis.

“Hanya keamanan relatif yang dapat dicapai di Afghanistan,” kata Li. “Afghanistan mungkin butuh proses panjang untuk mencapai situasi stabil secara keseluruhan.”

Yu Minghui, direktur Komite Promosi Perdagangan dan Ekonomi Arab Cina serta pendiri China Town, mengatakan rencana investasi secara keseluruhan tidak akan berubah setelah pemboman bandara. Namun, lanjutnya, rencana spesifik dapat disesuaikan.

Terlepas dari ketidak-stabilan pada tahap ini, perusahan-perusahaan swsta Cina mengincar seribu peluang dalam rekonstruksi ekonomi pasca kekacauan Afghanistan setelah Taliban mengambil alih kekuasaan.

Kepemimpinan Taliban menunjukan sikap ramah terhadap pengusaha Cina, menawarkan cabang zaitun kepada investor Cina kecil dan menengah.

“Ketika Taliban mendengar tentang rintangan bisnis di China Town, mereka akan mengirim pejabat tinggi, menanyakan kesulitan dan bagaimana dapat membantu,” kata Yu.

“Mereka mengatakan orang-orang Cina adalah teman, dan kami disarankan tidak perlu takut bertanya jika mengalami masalah,” lanjut Yu.

Menurut Yu, pengusaha Cina diberi tahu Taliban berjanji melindungi investor. Sebab, kata Taliban, siapa pun yang tinggal di negara ini akan membantu rakyat Afghanistan.

Kementerian Luar Negeri Cina mengatakan serangan teror di Bandara Hamid Karzai menunjukan situasi keamanan di Afghanistan masih parah. Cina mengutuk keras serangan yang menimbulkan banyak korban jiwa itu.

Back to top button