Witches of Scotland Desak Skotlandia Minta Maaf atas Pembantaian Penyihir 300 Tahun Lalu
- Sunday Times memperkirakan 85 persen tertuduh penyihir adalah wanita dan anak wanita.
- Mereka dibakar hidup-hidup di tiang pancang. Kini, arwah mereka menuntut permintaan maaf.
JERNIH — Sepanjang pertengahan abad ke-16 dan 18 Skotlandia membantai ribuan wanita dan anak wanita yang dituduh penyihir. Mereka dibunuh dengan cara dibakar hidup-hidup di depan publik.
Dalam dua tahun terakhir, kelompok aktivis Penyihir Skotlandia tak henti menyeru agar nama-nama mereka yang terbunuh ‘dibersihkan’. Menteri Pertama Skotlandia Nicola Sturgeon dikabarkan menyetujui rancangan undang-undang yang membersihkan nama para korban secara anumerta.
Perburuan penyihir, yang digerakan otoritas keagamaan dan semangat anti-takhayul, tidak hanya terjadi di Skotlandia. Praktik serupa ditemukan di Jerman, Prancis, Italia (utara), dan Swiss.
Ketika terjadi migrasi besar-besaran ke dunia baru yang ditemukan Christopher Colombus, pembantaian terhadap tertuduh penyihir juga terjadi di AS.
Mereka, tertuduh penyihir, dibakar di tiang pancang atau digantung berhari-hari di area publik. Itu terjadi selama 300 tahun, sampai Eropa dinyatakan bersih dari pengaruh klenik.
Di Skotlandia, penyihir diadili sesuai UU Sihir 1563. Biasanya, mereka yang menjadi tersangka adalah wanita yang menyebabkan seseorang mabuk untuk bertemu iblis.
UU Sihir berlaku sampai 1736. Sunday Times memperkirakan sebanyak 85 persen tertuduh penyihir adalah perempuan dan anak perempuan.
Namun penyihir di Skotlandia tidak benar-benar musnah. Selama bertahun-tahun praktek sihir, lebih tepatnya klenik, hidup di bawah tanah dan terpelihara.
Dalam dua tahun terakhir, sebuah kelompok bernama Penyihir Skotlandia atau Witches of Scotland muncul dan mengkampanyekan pembersihan ribuan nama yang dituduh penyihir.
Aktivis Claire Mitchell QC dan Zoe Venditozzi meluncurkan petisi pada Hari Perempuan Internasional 2020, menuntut agar pihak berwenang meminta maaf atas pembantaian terhadap ribuan wanita yang dituduh penyihir, serta mengenang mereka yang terbutuh sebagai penyihir di Skotlandia.
Pada 1 September 2021 komite parlemen menyerahkan masalah ini kepada pemerintah Skotlandia. Menteri Pertama Nicola Sturgeon menyetujui rancangan undang-undang yang akan membersihkan nama penyihir.