Kaya Mendadak Akibat Temukan Muntahan Ikan Paus
- Muntahan ikan paus, atau ambergris, berharga 40 ribu dolar, atau Rp 567 juta per kilogram.
- Pembeli ambergris adalah industri parfum, karena bau harum yang dihasilkan bertahan lama.
- Namun, tidak semua penemu ’emas mengambang’ — julukan untuk muntahan ikan paus — bisa kaya raya.
JERNIH — Aida Zurina Long, wanita usia 41 tahun warga Terengganu, Malaysia, kaya mendadak karena menemukan sepotong ambergris, atau muntahan ikan paus, saat sedang memancing.
Berita Harian melaporkan Aida melihat gumpalan mengapung di air tak jauh dari tempatnya memancing di dekat gedung Otoritas Pengembangan Perikanan Malaysia di Marang, Terengganu.
Dia mengira itu hanya sampah, tapi ayahnya — yang nelayan lokal dan tak mau disebut nama — mengatakan itu gumpalan lilin dan bisa jadi muntahan ikan paus.
“Ayah membakar benda itu dan meleleh seperti lilin, mengeluarkan bau harum,” kata Aida kepada wartawan di rumahnya, Selasa 14 Desember.
Aida belum pernah mendengar tentang ambergris, atau muntahan ikan paus. Ia mencari informasi di Internet soal harga muntahan ikan paus, dan terkejut bukan kepalang.
Dia segera menyatakan siap bekerja sama dengan otoritas mana pun yang dapat memastikan keaslian dan kualitas ambergris seberat lima kilogram yang ditemukannya.
Sampel bongkahan ambergris segera dikirim ke University of Malaysia Terengganu untuk memastikan kualias ambergris.
Mengapa Sangat Berharga
Menurut The Conversation, alasan mengapa ambergris sangat dihargai adalah karena asalnya sangat langka. Ambergris adalah produk yang hanya dapat dibuat di saluran pencernaan paus sperma — spesies terancam punah.
Cumi-cumi adalah makanan utama paus sperma. Saluran empedu paus sperma telah disesuaikan untuk menghasilkan senyawa yang disebut ambrein, untuk memudahkan paruh cumi-cumi yang keras dan tajam lewat.
Produk yang dicerna, setelah dikeluarkan — sebagai kotoran atau muntahan — mengapung di laut dan perlahan lahan kehilangan bahan feses yang larut dalam air. Yang tertinggal adalah zat padat seperti lilin yang disebut ambergris.
Pembuat parfum berani membeli ambergris dengan harga tinggi karena aroma yang dihasilkan muntahan ikan paus bertahan lama. Saat dipanaskan, ambergris mengeluarkan bau tengik dan busuh, yang perlahan berubah menjadi harum.
Semakin lama ambergris mengapung di laut, aroma yang dihasilkan semakin harum.
Harga Ambergris
Sebelum Aida, seorang nelayan di Thailand menjadi berita utama internasional karena menemukan sebongkah ambergis seberat 30 kilogram.
Narong Phetcharaj, nelayan dari Surat Thani, Thailand selatan, menemukan ambergris pada 27 September dan mendadak kaya raya.
South China Morning Post (SCMP) memberitakan ’emas mengambang’ — sebutan untuk muntahan ikan paus — berharga 40 ribu dolar AS, atau Rp 567 juta, per kilogram.
Pakar kelautan mengeluarkan sertifikasi untuk temuan Narong sebagai ambergris asli. Narong berhak menerima Rp 17 miliar untuk temuannya.
Apakah Aida juga akan kaya?
Dr Hasrizal Shaari, direktur Layanan Lapangan Pusat Penelitian Universitas Malaysia, mengatakan ambergris hanya akan berharga tinggi jika mencapai tingkat kemurnian tertentu.
“Sampel yang kami terima harus mengandung tiga elemen aktif dengan rasio berbeda di dalamnya, yaitu ambrein, epikoprosterol, dan koprostanon,” kata Dr Shaari.
Tanpa ketiga komponen aktif itu, bongkahan ambergris tidak memiliki nilai apa pun. Sejauh ini, kata Dr Shaari, belum ada warga Malaysia kaya raya setelah menemukan muntahan ikan paus.
Jadi, Aida masih harus menunggu beberapa pekan lagi untuk menjadi kaya atau sebaliknya.