Di India Aksi Tolak Larangan Berhijab Semakin Meluas
Di ibu kota India, New Delhi juga terjadi aksi dermo menolak larangan berhijab.
JERNIH-Ratusan murid di di india kota Kolkata, pada Rabu (9/2/2022) turun ke jalan melakukan aksi menolak larangan hijab di sekolah India di negara bagian Karnataka.
Aksi penolakan larangan berhijab yang berawal di kota Karnataka kini semakin meluas di India. Para murid mengancam akan kembali berdemo selama beberapa hari ke depan dengan jumlah yang lebih besar.
“Kami akan terus berdemo hingga pemerintah berhenti menghina para murid,” kata Tasmeen Sultana, salah satu protestan, kepada Reuters.
“Kami ingin hak fundamental kami kembali, Anda tak bisa mengambil hak kami.”
Saksi mata menyebut, mereka yang turun melakukan aksi protes di Kolkata kebanyakan adalah siswa perempuan Muslim yang berhijab.
Sementara itu, sekelompok pelajar Hindu berbondong-bondong datang ke sekolah melakukan protes tandingan. Mereka mendukung larangan hijab yang ditetapkan sekolah.
Akibat terjadi protes dari dua kubu tersebut, pemerintah Karnataka menutup sekolah dan kampus selama tiga hari. Pemerintah berharap selama tiga hari itu dapat meredakan ketegangan antara pelajar Muslim dan Hindu.
Sebelumnya, media lokal melaporkan murid perempuan Muslim yang menuntut ilmu di beberapa sekolah di Karnataka dilarang masuk ke sekolah bila mereka mengenakan hijab. Larangan ini dilakukan atas perintah Kementerian Pendidikan India.
Banyak orangtua dan murid yang menolak larangan berhijab tersebut .
Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan seorang murid perempuan Muslim tengah berusaha masuk sekolah di Karnataka. Murid perempuan yang mengenakan hijab dikelilingi pemuda Hindu. Para pemuda ini meneriakkan slogan agama pada perempuan itu.
Pemerintahan Karnataka dipimpin oleh pejabat partai nasionalis Bharatiya Janata (BJP), 12 persen penduduk Karnataka adalah muslim. Pemerintah Karnataka mengimbau murid untuk mengikuti aturan seragam sesuai yang dibuat sekolah.
Aturan larangan mengenakan hijab mendapat perhatian dari aktivis pendidikan perempuan, Malala Yousafzai. Dalam sebuah pernyataan Twitter, ia meminta pemimpin India untuk “menghentikan marjinalisasi perempuan Muslim,”.
“Menolak mengizinkan perempuan pergi ke sekolah dengan hijab mereka menakutkan. Objektifikasi terhadap perempuan tetap ada,” kata Yousafzai, pada Selasa (8/2/2022). (tvl)