SolilokuiVeritas

Krisis Ukraina 2014-2022

Apa yang tercermin di luar Amerika merupakan gambaran perebutan posisi dan kapital di dalam negeri Amerika. Tidak heran, ketika Trump naik tahun 2016 maka salah satu yang dilakukannya adalah membekukan bantuan militer ke Ukraina sebesar 391 juta dolar AS pada 2019

Oleh  : Zaenal Mutaqqin*

JERNIH– Apakah Rusia akan menginvasi Ukraina? Saat menerima Presiden Macron pada 9 Februari 2022, Presiden Putin bertanya secara diplomatis, “Jika Ukraina masuk NATO dan memutuskan untuk mengambil alih Crimea melalui jalan militer, Apakah itu berarti seluruh negara Barat secara otomatis terlibat perang dengan Russia?”

Zaenal Mutaqqin

Apa yang terjadi di belakang panggung politik, lebih mengerikan daripada apa yang muncul dalam berita. Tapi bolehlah kita mundur beberapa tahun ke belakang untuk mencium aromanya.

Kita mulai dari Revolution of Dignity 2014 di Ukrania, yang tidak lain adalah coup d’etat Viktor Yanukovych yang pro-Rusia, digantikan oleh Arseniy Yatsenyuk yang pro-Amerika. Rekaman percakapan telepon Victoria Nuland (US Deputy Secretary) dengan Geoffrey Pyatt (Dubes Ukraina di AS) yang diduga terjadi bulan Desember 2013, bocor ke publik pada 4 Februari 2014. Nuland meminta Pyatt agar mempertimbangkan Yatsenyuk (Yats) sebagai pemimpin Ukraina pascakudeta. Nuland juga menjanjikan bahwa PBB akan mendukung Ukraina.

Jatuhnya Yanukovych pada pertengahan Februari 2014, membuat Kremlin meradang. Putin mengadakan rapat maraton pada 22-23 Februari dengan seluruh pejabat tinggi Rusia.

Pada akhir rapat, Putin memberi keterangan singkat: “We must start working on returning Crimea to Russia“. Pada 23 Februari demonstrasi pro-Rusia mulai membakar Pelabuhan Sevastool dan meluas hingga seluruh Crimea, dan berujung pada referendum yang menyatakan Crimea sebagai wilayah independen pada 16 Maret 2014.

Keterlibatan Amerika di Ukraina dalam Revolution of Dignity 2014 sangat besar. Seperti direncanakan Nuland, Yatsenyuk diangkat sebagai PM Ukraina pada 27 Februari 2014. Yats tidak lebih sebagai boneka Amerika.

Lalu tidak lama pascakudeta, Hunter Biden, putra wakil presiden Joe Biden, diangkat menjadi board of director Burisma Holding, perusahaan gas terbesar di Ukraina. Ini berkat jasa Joe Biden yang menyuplai senjata dan logistik ke kelompok anti-Rusia. Dan hal ini berlangsung selama pemerintahan Obama.

Dari sini pula isu Russiagate mulai berhembus. The Democratic National Committee (DNC) yang berada di balik kudeta di Ukraina memposisikan calon Republikan sebagai pro-Rusia. Kalangan Partai Republik yang tidak mendapatkan kue dari kudeta di Ukraina, mulai mengusik keterlibatan orang-orang Demokrat di Ukraina.

Jadi, apa yang tercermin di luar Amerika merupakan gambaran perebutan posisi dan kapital di dalam negeri Amerika. Tidak heran, ketika Trump naik tahun 2016 maka salah satu yang dilakukannya adalah membekukan bantuan militer ke Ukraina sebesar 391 juta dolar AS pada 2019.

Sekarang Amerika dipimpin oleh Joe Biden, salah satu aktor di belakang kudeta di Ukraina tahun 2014. What do you think what will happen? [ ]

*Pegiat literasi, penyuka kopi

Catatan kaki:

1. Rekaman Nuland-Pyatt, https://youtu.be/MSxaa-67yGM (Youtube, 4 Februari 2014)

2. Transkrip rekaman Nulan-Pyatt, https://www.bbc.com/news/world-europe-26079957 (BBC, 7 Februari 2014)

3. Hunter Biden dan Burisma Holding https://www.cnbc.com/2014/05/13/bidens-son-joins-ukraine-gas-companys-board-of-directors.html (CNBC, 13 Mei 2014)

4.Trump menahan bantuan militer ke Ukraina https://edition.cnn.com/2019/09/24/politics/donald-trump-ukraine-aid/index.html (CNN, 24 September 2010)

5. Konferensi pers Putin-Macron, https://youtu.be/QXCKRTqB4-o (Youtube, 9 Februari 2022)

Back to top button