- Blue Origin mendapat tawaran untuk bersaing membangun pendarat Bulan kedua.
- Jika menang, Jeff Bezos harus menyelesaikan pembangunan tahun 2026 atau 2027.
JERNIH –– Jeff Bezos mendapat kesempatan mengalahkan Elon Musk di luar angkasa, sehubungan adanya tawaran Badan Antariksa AS (NASA) untuk pendarat Bulan kedua.
April lalu, NASA memberikan kontrak 2,1 miliar pound, atau Rp 39,7 triliun, untuk membangun pendarat pertama di Bulan SpaceX milik Elon Musk.
BACA JUGA:
- Cina Berencana Jadikan Stasiun Luar Angkasa Tiangong Tujuan Wisata
- Gunakan Roket Rusak ke Luar Angkasa, Virgin Galactic Digugat Pemegang Saham
Pendarat diharapkan selesai awal 2025 dan menjadi bagian misi berawak Artemis. Saat itu, Musk mengalahkan Blue Origin milik juragan Amazon Jeff Bezos dan kontraktor pertahanan Dynetics Inc.
Kini, Bezos bebas membuat tawaran lain untuk membuat pendarat Bulan kedua pesanan NASA.
Setiap perusahaan ruang angkasa komersil dapat mengajukan permohonan untuk membangun pesawat pendarat di Bulan, yang bisa antar-jemput awak dari permukaan ke orbit Bulan.
Jika Bezos memenangkan proyek ini, pesawat harus seleasi pada 2026 atau 2027. Tidak diketahui siapa yang akan dibawa dengan pesawat pendarat buatan Bezos.
Pendarat SpaceX diperkirakan akan mendaratkan wanita dan orang kulit berwarna pertama di Bulan. Masih ada tiga tahun lagi untuk mempersiapkan semua ini, kendati penundaan kemungkinan terjadi.
NASA mengatakan akan membawa dua astronot AS sebagai bagian program Artemis, yang dapat mengarah ke pembangunan pangkalan permanen di Bulan.
“Kami tidak berhenti di Bulan,” kata Steve Jurczyk, penjabat administrator NASA. “Mars adalah tujuan akhir.”
