Asyiknya Lebaran: Salat Id di Istiqlal Banyak Anak Terpisah dari Orangtuanya
Petugas Masjid Istiqlal sudah terlatih untuk membantu siapa saja yang terpisah dari keluarganya.
JERNIH-Ratusan ribu masyarakat melakukan Salat Id di Masjid Istiqlal kpada perayaan Idulfitri tahun ini. Banyak warga sengaja membawa serta keluarganya untuk Salat Id di Masjid Istiqlal setelah dua tahun tidak dapat Salat Id di sini.
Banyak juga masyarakat yang setelah Salat Id memanfaatkan untuk berfoto bersama keluarga. Saking banyaknya masyarakat yang hadir pada Salat Id, hingga banyak pula keluarga yang terpisah sehingga memerlukan bantuan petugas masjid Istiqlal untuk dapat bertemu keluarganya.
Petugas “Lost and Found” akan membantu mengumumkan dan memanggil orangtua anak-anak yang terpisah.
Seorang anak yang ditemukan petugas terpisah dari orangtuanya, nampak gelisah menunggu kedatangan orangtuanya. Petugas telah mengumumkan telah menemukan anak tersebut dan meminta orangtuanya untuk menemui petugas di tempat sesuai pengumuman.
baga juga: Akibat Kecelakaan Selama Arus Mudik, 39 Orang Meninggal
“Kepada bapak bernama Gilang yang anaknya terpisah, anaknya ada di dekat podium, umur kira-kira 4 tahun. Berasal dari Kapuk, Jakarta Barat,” kata seorang petugas Masjid Istiqlal beberapa kali melalui pengeras suara masjid.
“Sekali lagi orang tua bernama Gilang yang mungkin masih cari anaknya, saat ini anaknya ada di podium,” kata si petugas berulang kali.
Akhirnya Gilang datang untuk menjemput anaknya, Asraf, yang terpisah darinya.
“Saya tadi lagi salat di lantai 3, selesai salat lalu ke toilet tapi begitu saya kembali dari toilet dia sudah nggak ada,” kata Gilang (24 tahun).
baca juga: Sebanyak 60 Persen Penduduk DKI Mudik, Patroli Polisi Ditingkatkan
“Saya cari-cari ke bawah, saya sudah lapor dan nunggu di depan tadi sekitar hampir sejam, saya juga keliling-keliling, mutar-mutar tapi gak ketemu, lalu tadi ada yang ngasih tahu nama saya disebut di sini,” kata Gilang dengan riang.
Menurut Gilang, setiap tahun ia dan sang istri rutin Salat Id di masjid Istiqlal. Namun ini jadi momen pertama Asraf yang datang pertama kali bersama orang tuanya.
Bukan hanya Gilang yang terpisah dari anaknya, namun juga Andri yang terpisah dari anaknya Baco. Petugas masjid membantu Andri agar dapat menemukan anaknya.
“Ada bapak yang terpisah dari anaknya bernama Baco. Lah bapaknya malah pergi nyari. Sekali lagi, sudah terpisah anak yang bernama Baco, bapaknya bernama Andri, kalau ada yang nemu anak bernama Baco,” kata sang petugas.
Petugas masjid yang dibangun 1961 itu juga memanggil nama Putri Prapinda yang terpisah dari orangtuanya.
“Putri Prapinda, umur 19 tahun ditunggu mamahnya di tempat salat tadi, terima kasih,” kata si petugas.
Mengingat luasnya masjid dan banyaknya orang yang terpisah dari rombongan dan keluarga, petugas Masjid Istiqlal sudah terlatih untuk membantu siapa saja yang terpisah dari rombongan maupun keluarganya (tvl)