Wabah Virus Korona Berakhir April 2020
Guangzhou — Zhong Nanshan, pakar epidemiologi Cina, mengatakan wabah korona virus mencapai puncaknya bulan ini, dan akan berakhir April 2020.
“Saya berharap wabah ini berakhir April 2020,” kata Zhong, pakar berusia 83 tahun yang populer saat memerangi wabah SARS tahun 2003.
Zhong berada di sebuah rumah sakit di Guangzhou saat ditemui wartawan. Ia mengamati perkembangan virus korona, dengan memantah sebelas pasien di RS Universitas Kedokteran Guangzhou.
Di Wuhan, otoritas kesehatan melaporkan jumlah pasien terinfeksi turun 57 persen dalam enam hari terakhir, namun jumlah kematian mencapai angka tertinggi.
Di sekujur Propinsi Hubei, angka terinfeksi juga mengalami penurunan signifikan dengan jumlah kasus baru tidak terpangkas lebih dari setengahnya.
Prediksi Zhong mungkin bisa meredakan kecemasan global. Namun, perkiraan Zhong sebelumnya tentang puncak wabah ternyata terlalu dini.
“Kami tidak tahu mengapa virus korona ini senagat menulir,” katanya saat diminta komentar soal prediksinya yang meleset.
Dalam beberapa hari terakhir, lanjut Zhong, ada pengurangan jumlah terinfeksi di Propinsi Guangdong, Zhejing, dan beberapa wilayah lainnya.
“Itu kabar baik bagi kami,” ujarnya.
Zhong memuji upaya pemerintah Cina menahan perkembangan virus, dengan menutup kota dan mengisolasi paksa warga terinfeksi.
Meratapi Kematian Li
Zhong menjawab pertanyaan wartawan tentang Li Wenliang, whistleblower virus korona yang tewas dalam perawatan, dengan mengusap air mata.
“Mayoritas penduduk menyebutnya pahlawan Cina,” kata Zhong. “Saya bangga dengannya. Dia mengatakan yang sebenarnya, dan meninggal.”
Di belakang Li, lanjut Zhong, berdiri ratusan dokter yang ingin mengatakan kebenaran. Kini para dokter didorong pemerintah untuk melakukannya.
“Kami memang harus mendengarkan mereka,” kata Zhong.
Kini, virus korona menginfeksi 40 ribu warga Cina. Jumlah kematian mencapai 1018, dan yang bisa disembuhkan lebih empat ribu.
Ia memuji pemerintah Cina yang menangani wabah virus korona lebih baik dibanding saat mengatasi SARS. Saat wabah SARS muncul Beijing enggan berbagi informasi. Kini, katanya, Cina lebih transparan.
“Namun, masih banyak yang harus dilakukan Cina. Salah satunya, mengakhiri perdagangan satwa liar,” kata Zhong.