Ini Dia Bandar Judi dan Bos Penipuan Oline di Asia Tenggara, Namanya She Zhijiang
- She Zhijiang punya jaringan di sekujur Asia Tenggara dan Eropa.
- Ia pernah ditangkap dan akan dideportasi ke Cina, tapi melawan dengan mengatakan; “Saya bukan lagi warga Tiongkok.”
JERNIH — Ia sering tampil di kegiatan amal di mana pun di Asia Tenggara. Foto-foto dirinya beberapa kali muncul sejumlah media; Bangkok Post, Cambodia Daily, Manila Standard, dan beberapa media lain.
The Straits Times menulis She Zhijiang, demikian ia biasa dipanggil, menampilakn diri sebagai sosok murah hati, terlibat dalam kegiatan amal, dan sering makan malam bersama orang-orang yang punya koneksi di Kamboja.
Ia memperkenalkan diri sebagai pengusaha, sebagai cara menyembunyikan status diri sebenarnya. Ia otak di balik kerajaan perjudian ilegal dan penipuan online yang memiliki hubungan dengan orang-orang di sekujur Asia Tenggara.
Operasinya memanfaatkan teknologi blockchain, yang dikembangkan perusahaan yang berbasis di Singapura, untuk memindahkan mata uang kripto. Investornya menyebar dari Malaysia dan Myanmar, yang mengelola kasino di Filipina dan Kamboja.
She masih berusia 41 tahun. Ia juga dikaitkan dengan jaringan luas perusahaan di seluruh dunia, termasuk Inggris, yang digunakan untuk mencuci miliaran dolar yang dihasilkan sejak menjadi pengusaha kecil-kecilan di Hunan, Tiongkok.
Situs berita Caixin yang berbasis di Tiongkok menulis She Zhijiang punya dua nama lain; She Kailun dan Tang Kailun. Bukan tidak mungkin dia juga punya nama baru selain kedua nama tu.
Ia tidak hanya berbisnis judi dan penipuan online, tapi juga perdagangan manusia, dengan basis operasi di Myanmar dan Kamboja.
Yatai International Holdings, salah satu perusahaan She, memasang iklan rekrutmen di Facebook dengan janji pekerjaan bergaji tinggi di tengah pandemi Covid-19. Iklan itu menarik minat anak-anak muda pengangguran dari sekujur Asia Tenggara.
Ratusan anak muda dari Asia dan Afrika terpancing. Alih-alih mendapat gaji besar, mereka dipaksa bekerja di rumah judi dan penipuan online di Zona Ekonomi Khusus Shwe Kokko di Myanmar.
Institut Perdamaian AS mengatakan pendukung utama Shwe Kokko adalah She, dengan investasi miliaran dolar AS.
Kantor Komisaris Tinggi HAM PBB, Selasa pekan lalu, melaporkan pekerja ditahan di pusat-pusat judi dan penipuan online. Pekerja itu berasal dari negara-negara Asia Tenggara, termasuk Singapura.
Berawal di Filipina
She memulai bisnis judi dan penipuan online di Filipina, dengan sasaran warga negara Tiongkok. Ketika pemerintah Tiongkok melarang perjudian online, She melarikan diri
Sejak 2020, lebih 130 orang yang terkait 24 ribu kasus perjudian lintas batas ditangkap kepolisian Tiongkok. She menjadi buronan. Ia memindahkan bisnisnya ke Kamboja dan menerima kewarganegaraan, tempat dia mendapatkan kewarganegaaan tahun 2017.
Rekan-rekan She mengikuti jejaknya, begitu pula banyak warga Tiongkok yang terlibat perjudian online. Di Singapuran, sembilan dari sepuluh tersangka yang tertangkap operasi anti-pencucian uang adalah warga negara Kamboja.
Tahun 2021 Tiongkok mengeluarkan red notice Polisi Internasional. Agustus 2022 She ditangkap di Thailand. Dia melawan upaya deportasi ke Tiongkok karena bukan lagi warga negara Cina.
Penangkapan She membuat polisi Asia Tenggara memahami sifat jaringan dan besaran pengaruh bisnis judi online. Ini amat penting untuk kampanye pendidikan publik akan perlunya menghindari penipuan online.