Siapa yang Beresiko Tinggi Tertular Mpox?
Menurut Dokter spesialis kulit dan kelamin, Ni Luh Putu Pitawati, orang yang memiliki tingkat daya tahan tubuh yang belum sempurna hingga rendah, seperti bayi; anak di bawah lima tahun; ibu hamil dan menyusui; serta lansia menjadi kelompok yang berisiko tinggi tertular Mpox.
JERNIH-Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI) melalui lama resmi menyebut setidaknya ada 10 kelompok yang mempunyai resiko paling besar terpapar penyakit cacar monyet (Mpox).
Para peneliti mengingatkan bahwa perkembangan virus tersebut menjadi pusat perhatian dunia karena diketahui bermutasi lebih cepat dan ganas serta terdeteksi munculnya varian terbaru.
Lantas kelompok apa sajakah yang paling berisiko terjangkit penyakit zoonosis tersebut?
1. Lelaki yang berhubungan seks dengan lelaki (LSL)
2. Individu yang sering berganti pasangan seks
3. Orang yang memiliki pecime kontak dengan penderita Mpox dalam dua pekan terakhir
4. Anak-anak, termasuk bayi baru lahir dan berusia di bawah lima tahun
5. Tenaga pecimen yang menangani pasien Mpox
6. Petugas laboratorium pemeriksa pecimen Mpox
7. Orang dengan gangguan kekebalan tubuh atau imunitas rendah
8. Lansia
9. Ibu hamil dan menyusui
10. Orang yang suka mengonsumsi daging hewan liar
Menurut Dokter spesialis kulit dan kelamin, Ni Luh Putu Pitawati, orang yang memiliki tingkat daya tahan tubuh yang belum sempurna hingga rendah, seperti bayi; anak di bawah lima tahun; ibu hamil dan menyusui; serta lansia menjadi kelompok yang berisiko tinggi tertular Mpox.
Demikian juga individu yang kerap mengonsumsi daging hewan liar juga berisiko terjangkit Mpox. Terlebih jika daging yang dimakan tidak dimasak hingga matang sempurna.
“Kita, kan, tidak tahu apakah hewan itu aman dari virus. Sebab, virus ini, kan, juga awalnya berasal dari hewan liar,” kata dr. Ni Luh yang kini praktik di RSPI Prof. DR Sulianti Saroso dalam siaran radio Kemenkes RI, beberapa waktu lalu.
Beberapa waktu lalu Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes RI, dr. Prima Yosephine menyebut bahwa pemerintah akan memberikan vaksin Mpox kepada lima kelompok prioritas sesuai rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni LSL, individu yang sering berganti pasangan seks, orang yang memiliki riwayat kontak dengan penderita Mpox dalam dua pekan terakhir, tenaga kesehatan yang menangani pasien Mpox, dan petugas laboratorium pemeriksa spesimen Mpox.
“Sampai saat ini, anak-anak tidak termasuk dalam sasaran yang akan diberikan vaksin Mpox. Namun, petugas kesehatan yang melakukan penanganan kasus Mpox akan diberikan [vaksin] untuk memberi perlindungan dari tertularnya infeksi virus Mpox,” . (tvl)