Crispy

10 Ribu Jemaah Asing Tiba, Umrah Kembali Dibuka Hari Ini

JERNIH – Sekitar 10.000 jemaah umroh internasional mulai tiba di Arab Saudi, Minggu (1/11/2020) setelah tujuh bulan larangan melakukan umrah dan mengunjungi masjid Nabi terkait pandemi Covid-19.

Menurut Wakil Menteri Haji dan Umrah Dr. Amr Al-Maddah, 10.000 jemaah yang datang dari luar negeri harus mendapat izin terlebih dahulu. “Saat tiba, jemaah haji harus mengisolasi diri selama tiga hari sebelum diangkut ke Miqat (titik awal keberangkatan ibadah umroh) yang hendak umrah harus berganti menjadi (pakaian) ihram,” ungkap Dr Amr, seperti dikutip ArabNews, Minggu (1/11/2020).

Para tamu Allah ini dapat tinggal di Kerajaan hingga 10 hari, tiga hari di antaranya harus menjalani isolasi. Sesuai protokol, 500 kelompok jamaah internasional akan berumrah sepanjang hari, masing-masing dengan 20 jemaah. Batas usia maksimal jamaah internasional ditetapkan 50 tahun.

Wakil menteri menambahkan bahwa negara-negara pengirim perziarah ini akan terus dievaluasi oleh Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi dan Kementerian Kesehatan sebagai bagian dari standar dan protokol yang disetujui pemerintah. Visa bagi para peziarah yang datang dari negara-negara yang mengalami peningkatan jumlah pengidap Covid-19 akan ditangguhkan sampai pemeriksaan lebih lanjut.

Seperti diberitakan sebelumnya, pembukaan umrah dilakukan secara bertahap. Fase pertama sudah dilakukan sejak 4 Oktober 2020. Lalu dilanjutkan tahap kedua pada 19 Oktober 2020 dengan memperbolehkan umrah dan shalat berjamaah. Ketiga, memperbolehkan umrah, kunjungan, dan salat berjamaah.

Dengan dimulainya umroh hari pertama pada tahap ketiga ini, kedua masjid suci yakni Masjidil Haram dan Masjid Nabawi akan beroperasi 100 persen. Al-Maddah menambahkan, jika terdapat kekhawatiran atau bahaya bagi jemaah haji, kementerian akan mengevaluasi situasi dan kembali ke tahap sebelumnya atau menurunkan kapasitas jemaah.

Saat ini, Maskapai Saudia adalah satu-satunya penerbangan bersertifikat yang diizinkan untuk mengangkut peziarah ke dan dari Kerajaan. Peziarah harus memiliki panduan kesehatan yang disediakan oleh perusahaan jasa umrah untuk memantau setiap kelompok selama kunjungan mereka. Peziarah juga harus memiliki asuransi kesehatan penuh yang mencakup perawatan darurat jika terinfeksi dan kemungkinan tes PCR. [*]

Back to top button