10 Ribu Petugas Medis Iran Terinfeksi Virus Korona
- April lalu, 100 petugas medis Iran menemui ajal.
- Tidak ada informasi bagaimana Iran mengatasi kelangkaan petugas medis.
- Iran kini mengimbau warga tidak melakukan perjalanan selama libur Idul Fitri.
Dubai — Sekitar 10 ribu petugas kesehatan Iran terinfeksi virus korona.
Mengutip wakil Menteri Kesehatan Iran Iraj Harirchi , kantor berita Iranian Labour News Agency (ILNA) memberitakan layanan kesehatan yang buruk menemptkan Iran sebagai negara Timur Tengah paling parah terkena wabah.
Total kasus infeksi di Iran saat ini 129.341, dengan kematian 7.249. Kementerian Kesehatan Iran mengatakan April lalu, 100 petugas medis menemui ajal akibat Covid-19.
Tidak ada rincian soal sebaran kasus di kalangan petugas medis. Juga tidak ada keterangan bagaimana Iran mengatasi kekurangan petugas medis.
Baca Juga:
— Viral: Perawat Rusia Kenakan Bikini saat Melayani Pasien Covid-19
— Test Covid-19 untuk Mereka yang Kehilangan Indra Pengecap
— 5.011 Pasien Covid-19 di Iran Minum Metanol Alkohol, 728 Tewas
Sebelumnya Menteri Kesehatan Iran Saeed Namaki meminta warga Iran tidak bepergian selama libur akhir Ramadhan, untuk menghindari risiko gelombang baru infeksi virus korona.
“Saya mendesak Anda tdiak melakukan perjalanan selama Idul Fitri,” kata Namaki seperti dikutip televisi pemerintah. “Perjalanan akan membuat memunculkan infeksi baru. Orang-orang tidak boleh bepergian ke wilayah berisiko tinggi.”
Menurut Namaki, 90 persen penduduk Iran belum tertular. Jika warga melakukan perjalanan selama libur Idul Fitri, akan sulit bagi pemerintah mengendalikan wabah.
Laporan dari pusat penelitian parlemen memperlihatkan angka infeksi dan kematian di Iran sebenarnya hampir dua kali lipat dari angka resmi.
Namun, Iran menghadapi dilema. Membatasi kegiatan publik akan menghancurkan ekonomi yang terpukul akibat sanksi AS. Membiarkan masyarakat bergerak berpotensi menambah jumlah infeksi dan kematian.