Alutsista Incaran Prabowo Buatan Prancis Tertunda Akibat COVID-19?
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) baru-baru ini mengesahkan Peraturan Presiden (Perpres) terkait pemangkasan dana sejumlah kementerian/lembaga, dampak dari pandemi Virus Corona (COVID-19).
Akibat pemangkasan anggaran itu, dana belanja TNI juga bakal dipangkas yang berasal dari Kementerian Pertahanan (Kemhan). Di sisi lain, pemangkasan dana belanja sejumlah kementerian/lembaga tentu menimbulkan dampak tersendiri. Kemenhan adalah salah satunya.
Sebelum wabah menyebar di Indonesia, Menteri Pertahanan (Menhan), Prabowo Subianto, rupanya telah berencana membeli tiga Alat Utama Sistem Persenjataan (Alusista) baru, semuanya adalah buatan Prancis.
Tiga Alutsista itu, jet tempur Dassault Rafale, kapal perang Corvette Gowind, dan kapal selam tempur kelas Scorpene.
Namun, apakah tiga Alutsista baru yang memperkuat militer Indonesia itu bakal diadakan secapatnya atau bakal tertunda akibat dampak Corona?
1. Jet Tempur Refalle
Jet Tempur Refale merupakan pesawat tempur canggih buatan Dassault Aviation, Prancis. Dirancang khusus sebagai pesawat tempur serbaguna, bisa berpangkalan di daratan maupun di kapal induk.
Jet Tempur bersensor radar elektronik ini memiliki fitur sayap delta yang dipadukan dengan kanard aktif terintegrasi, sehingga dapat memaksimalkan kemampuan manuver gravitasi maksimal (+9 g atau -3 g) dengan stabil.
Tidak hanya itu, dilengkapi dengan fitur pengabur radar. Sehingga, Dassault Rafale juga dikenal sebagai julukan pesawat siluman sejati dari pantauan musuh-musuhnya.
Kabarnya pesawat jet Refale dihargai sekitar USD 115 juta atau Rp1,5 triliun per unitnya.
2. Kapal Perang Corvette Gowind
Kapal Perang ini merupakan kapal cepat penghancur buatan Naval Group atau DCNS asal Prancis. Ia didesain sebagai kapal anti pembajakan, anti terorisme, kapal pencarian, penyelamatan, perlindungan tambang minyak dan gas, dan untuk dukungan operasi kemanusiaan.
Dari rilis Naval Group, kapal ini bisa berpatroli selama tiga minggu dengan mengarungi laut sampai 6.900 km jauhnya. Kecepatan tertingginya 25 knots.
Di geladak belakangnya, Corvette Gowind bisa menampung helikopter ukuran sedang, berbobot maksimal 10 ton. Bahkan tak diragukan untuk persenjataannya, Corvette Gowind dibekali satu meriam OTO Melaran kaliber 76 milimeter, dua meriam Nexter Narhwal 20 mm, 16 VLS untuk peluru berpandu permukaan ke udara, delapan peluncur peluru anti kapal Exocet, meriam air, dan dua pelancar torpedo berganda tiga.
Kapal ini dilengkapi sensor anti-udara dan anti-permukaan, seperti VL Mica secara vertikal meluncurkan sistem rudal pertahanan udara jarak pendek, dan rudal anti-kapal Exocet MM40.
Oleh sebab itu, sangat efektif untuk menjaga perbatasan Indonesia sebagai negara kepulauan.
3. Scorpene Submarine
Adalah kelas kapal selam diesel-electric attack yang dikembangkan bersama oleh perusahaan asal Prancis, French Direction des Constructions Navales (DCN) dan perusahaan Spanyol Navantia, dan sekarang oleh DCNS.
Kapal selam ini dilengkapi dengan propulsi diesel dan propulsi udara-independen tambahan (AIP). Keunggulan lainnya, dapat dipersenjatai dengan berbagai ranjau, torpedo, dan Rudal untuk berbagai misi.
Kapal yang memiliki kecepatan tertinggi 20 knot ini memiliki teknologi senyap yang tinggi. Sehingga, Scorpene dipastikan sulit dideteksi oleh lawan.