Arab Saudi Ogah Hubungan Diplomatik dengan Israel tanpa Palestina Merdeka
Sejauh ini serangan Israel telah menewaskan lebih dari 27,5 ribu warga Gaza mayoritas Perempuan dan anak-anak meningggal dunia. Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan sebanyak 66.978 orang luka-luka.
JERNIH – Arab Saudi mengatakan kepada AS bahwa pihaknya tetap teguh bahwa tidak akan ada hubungan diplomatik dengan Israel kecuali negara Palestina merdeka diakui berdasarkan perbatasan tahun 1967 dengan Yerusalem Timur, dan agresi Israel di Jalur Gaza dihentikan.
Demikian keterangan Kementerian Luar Negeri Saudi, Rabu (7/2/2024). Sehari sebelumnya, Juru Bicara Keamanan Nasional Gedung Putih John Kirby mengatakan bahwa pemerintahan Biden telah menerima tanggapan positif bahwa Arab Saudi dan Israel bersedia untuk terus melakukan diskusi normalisasi.
Kerajaan Arab Saudi mengeluarkan pernyataan tersebut untuk menegaskan sikap teguhnya terhadap Washington mengenai masalah Palestina sehubungan dengan komentar yang dikaitkan dengan Kirby, kata kementerian tersebut.
Gagasan Israel dan Arab Saudi untuk secara resmi mempererat hubungan telah menjadi perbincangan sejak Saudi memberikan persetujuan diam-diam kepada negara tetangga di Teluk, Uni Emirat Arab dan Bahrain, yang menjalin hubungan dengan Israel pada tahun 2020.
Arab Saudi menunda rencana yang didukung AS untuk menormalisasi hubungan dengan Israel, kata sumber yang mengetahui pemikiran Riyadh kepada Reuters pada Oktober 2023, ketika perang antara kelompok militan Palestina Hamas dan pasukan Israel meningkat. Israel memulai serangan militernya di Gaza setelah militan Hamas memasuki wilayah Israel pasa 7 Oktober.
Sejauh ini serangan Israel telah menewaskan lebih dari 27,5 ribu warga Gaza mayoritas Perempuan dan anak-anak meningggal dunia. Kementerian Kesehatan Gaza juga melaporkan sebanyak 66.978 orang luka-luka sejak agresi diluncurkan nyaris empat bulan lalu, seperti dikutip AFP.