Astaga, Trump Diminta Diam oleh Kepala Polisi Texas
JAKARTA-Kepala Kepolisian Houston, Texas, Art Acevedo, meminta Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump menutup mulutnya jika tidak memiliki pernyataan konstruktif yang dapat menenangkan keadaan dan meredam demonstrasi anti-rasisme yang saat ini tengah terjadi.
“Kepada Presiden AS atas nama seluruh polisi di negara ini, saya katakan jika Anda tidak memiliki sesuatu yang konstruktif, lebih baik tutup mulut Anda,” kata Acevedo saat diwawancarai CNN terkait respons Trump dalam menangani demonstrasi pada Senin (1/6/2020).
“Jika Anda tidak punya sesuatu untuk dikatakan, lebih baik diam. Ini adalah sikap dasar dalam kepemimpinan, dan saat ini Amerika sangat membutuhkan sifat kepemimpinan itu dalam karakter seorang presiden. Kami tidak ingin orang yang tidak peduli mengendalikan situasi saat ini,”kata Acevedo menambahkan.
Baca juga: Ikut Unjukrasa, Anak Walikota New York Ditangkap
Amerika kini tengah dilanda demonstrasi yang dipicu kematian seorang warga kulit hitam George Floyd, setelah mengalami tindak kekerasan oleh anggota kepolisian Minneapolis, pada 25 Mei lalu. Floyd kehabisan nafas ketika petugas kepolisian Minneapolis, Derek Chauvin, menekan leher Floyd dengan lutut saat penangkapan.
Kematian Floyd mematik kemarahan publik AS terkait kebrutalan dan sikap rasial yang sistematis, terutama oleh aparat terhadap warga kulit hitam dan minoritas.
Pernyataan Acevedo merupakan jawaban atas pertanyaan presenter CNN, Christiane Amanpour, soal tanggapannya terhadap pernyataan Trump kepada para gubernur AS dalam menangani situasi demo.
Baca juga: Berikut Daftar Negara Bagian AS yang Terapkan Jam Malam
Trump, dalam sebuah rapat telekonferensi, menyebut para gubernur negara bagian AS lemah dan tak bisa mendominasi situasi dan para pengunjuk rasa.
Dalam rapat terkait penanganan unjuk rasa itu, Trump mengancam akan mengerahkan militer untuk mempercepat penyelesaian aksi demonstrasi yang berlangsung rusuh di beberapa wilayah.
“Jika pemerintah kota atau negara bagian menolak mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi properti dan warganya, saya akan mengerahkan personel militer AS dan dengan cepat menyelesaikan masalah ini,” kata Trump,
Baca juga: Obama Kritisi Trump Kacau Balau Tangani Pandemi Covid-19
Bagi Acevedo, pernyataan Trump justru memperkeruh keadaan. Ia menilai masukan presiden hanya menempatkan para pedemo, yang mayoritas merupakan warga berusia sekitar 20-30 tahunan, dalam risiko besar.
“Ini bukan soal mendominasi, ini terkait bagaimana caranya kita memenangkan hati dan pikiran mereka. Satu-satunya cara untuk menghadapi kebencian adalah dengan cinta dan engagement, bukan dominasi,” kata Acevedo.
Aksi solidaritas atas kematian Floyd bahkan meluas hingga negara Eropa dan Amerika latin seperti Brasil hingga Selandia Baru.
(tvl)