Vaksin Zifivax menjadi vaksin Corona ke sepuluh yang digunakan di Indonesia
JERNIH-Bertambah lagi satu vaksin Corona yang beredar di Indonesia, setelah Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) memberi Izin Penggunaan Darurat (EUA) untuk vaksin Corona dari Zifivax.
“Pada hari ini Badan POM kembali menginformasikan, telah diberikannya persetujuan terhadap satu produk vaksin Covid-19 yang baru dengan nama dagangnya adalah Zifivax,” kata Kepala BPOM Penny K Lukito dalam konferensi pers izin EUA Vaksin Zifivax, secara daring di Jakarta, pada Kamis (7/10/2021).
Vaksin Zifivax ini dikembangkan dan diproduksi oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical, China dan dikembangkan di Indonesia bekerja sama dengan PT JBIO dengan platform rekombinan protein subunit.
Dalam penjelasannya vaksin Zifivax diklaim memiliki efikasi terhadap sejumlah varian Corona termasuk varian Delta yang selama ini dikenal sebagai biang meningkatnya kasus Covid-19.
“Vaksin menunjukkan efikasi terhadap varian Sars-COV-2 terhadap varian Alpha 92,93 persen, terhadap varian Gamma 100 persen, Delta 77,47 persen, dan Kappa 90 persen,” kata Penny lebih lanjut.
Kelebihan vaksin ini adalah memiliki efikasi sebesar 81,7 persen terhitung dalam waktu 7 hari setelah pemberian dosis lengkap.
Perbedaan lain vaksin Zifivax dengan vaksin lain yang sudah ada di Indonesia adalah, dosis lengkap vaksin Zifivax terdiri 3 dosis dengan interval satu bulan Sedangkan dosis vaksin yang diberikan pada setiap kali suntikan adalah 25 mcg (0,5 mL).
“Vaksin ini diberikan sebanyak tiga kali suntikan secara intramuskular (IM) dengan interval pemberian satu bulan dari penyuntikan pertama ke penyuntikan berikutnya,” kata Penny.
Vaksin Zifivax telah melakukan uji klinis fase III ini di bawah persetujuan Komite Etik RS Hasan Sadikin dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Selain di Indonesia, uji klinis Fase III vaksin Zifivax-Anhui juga dilaksanakan di Ekuador, China, Pakistan, dan Uzbekistan. (tvl)
