Covid-19: Belanda Kembalikan 600 Ribu Masker N95 Buatan Cina
![](https://jernih.co/wp-content/uploads/msker.jpg)
Amsterdam — Belanda menarik 600 ribu masker wajah buatan Cina karena tidak memenuhi standar kualitas.
South China Morning Post (SCMP) memberitakan keputusan itu mengejutkan staf medis garis depan, yang mengandalkan produk berkualitas tinggi untuk melindungi diri dari kemungkinan tertular Covid-19.
NOS, Radio Belanda, memberitakan Belanda memesan 1,3 juta masker wajah dari Cina. Pengiriman pertama, berjumlah 600 ribu, tiba beberapa hari lalu.
Baca Juga:
— Spanyol Kecewa, Alat Uji Covid-19 Buatan Cina tidak Bisa Diandalkan
— Kini, Cina Menambang Uang dari Pandemi Covid-19
— Tahun 2015 Bill Gates Meramalkan Kedatangan Virus Korona
Masker yang dipesan adalah top-of-the-line, yang di AS dan Hong Kong disebut N95. Masker itu telah didistribusikan ke dokter dan perawat pasien Covid-19,
Di Eropa, masker N95 dikenal seabgai FFP2. Di daratan Cina disebut KN95. Masker jenis ini memainkan peran penting dalam perawatan pasien Covid-19, karena mampu memblokir 90 persen partikel di duara yang membawa virus.
Belanda bukan negara pertama yang mengebalikan produk medis Cina. Spanyol kecewa dengan test kit buatan Cina, dan mengembalikannya. Terakhir, Republik Cek melakukan hal serupa.
Menurut Kementerian Kesehatan, Kesejahteraan, dan Olahraga Belanda, masker N95 buatan Cina berkualitas buruk. Filter tidak berfungsi dengan baik.
Yang tidak diketahui adalah apakah masker itu dikirim ke Belanda sebagai sumbangan, atau datang setelah terjadi transaksi.
“Ini masker dengan sertifikat kualitas KN95,” kata kementeran itu. “Kami diberi tahu masker yang dikirim Cina tidak memenuhi standar kualitas.”
Tidak seluruh masker telah didistribusikan ke seluruh rumah sakit. Sisanya, ditahan dan tidak akan didistribusikan.
“Kami melakukan dua uji kualitas. Tes kedua juga menunjukan masker tidak memenuhi standar kualitas,” kata kementerian. “Kami putuskan seluruh masker tidak akan kami gunakan.”
Kualitas rendah masker Cina kali pertama diketahui petugas kesehatan di rumah sakit penerima. Masker tidak cocok, dan menimbulkan keraguan akan kualitas produk.
Masker FFP2 seharusnya memiliki efisiensi filter sebesar 92 persen. NOS, mengutip sejumlah sumber, mengatakan masker Cina bukan berkualitas FFP2.
Sebuah rumah sakit di Belanda menolak menolak menggunakan masker Cina sejak barang itu tiba. Menurut pihak rumah sakit, jika masker tidak berkualitas virus dapat melewatinya.
“Kami tidak menggunakannya, karena tidak aman,” kata petugas sebuah rumah sakit.