Data Vaksin Covid-19 Jadi Target Peretasan
Aneka data yang diakses peretas adalah tentang vaksin BioNTech dan Pfizer. EMA saat ini sedang melakukan prosedur verifikasi untuk melisensi beberapa vaksin virus corona.
Data-data vaksin Covid-19 dari BioNTech dan Pfizer “diakses secara tidak sah” dalam sebuah serangan siber, kata kedua perusahaan. Regulator Obat Eropa EMA membenarkan serangan itu.
JERNIH– Otoritas obat-obatan Uni Eropa, European Medicines Agency (EMA), di Amsterdam mengatakan Rabu (9/12) bahwa mereka telah menjadi target serangan siber. Aneka data yang diakses peretas adalah tentang vaksin BioNTech dan Pfizer. EMA saat ini sedang melakukan prosedur verifikasi untuk melisensi beberapa vaksin virus corona.
Namun EMA menolak memberikan rincian lebih lanjut tentang serangan tersebut, karena penyelidikan masih berlanjut. Tetapi perusahaan Jerman BioNTech dan perusahaan AS, Pfizer, merilis pernyataan yang mengatakan bahwa “beberapa dokumen yang berkaitan dengan pengajuan perizinan kandidat vaksin COVID-19 Pfizer dan BioNTech, BNT162b2, yang disimpan di server EMA, telah diakses secara tidak sah.”
Namun, menurut mereka, sistem BioNTech atau Pfizer sendiri tidak ada yang ditembus para peretas. Mereka tidak tahu, apakah ada data peserta studi klinis yang bisa diakses atau dicuri peretas.
“Saat ini, kami masih menunggu informasi lebih lanjut tentang investigasi EMA dan akan menanggapi dengan tepat dan sesuai Hukum Uni Eropa,” kata kedua perusahaan dalam pernyataan resmi mereka. “EMA telah meyakinkan kami bahwa serangan dunia maya tidak akan berdampak pada penjadwalan dan peninjauan vaksinnya.”
Vaksin buatan BioNTech dan Pfizer menjadi yang pertama yang mendapat otorisasi darurat di Inggris minggu lalu, dan di Kanada hari Rabu (9/12). Sedangan otoritas AS, FDA diharapkan segera memberikan persetujuan minggu ini.
Ini bukan pertama kalinya data terkait vaksin virus corona menjadi sasaran peretasan. Bulan lalu, Microsoft mengatakan telah mendeteksi upaya peretas Rusia dan Korea untuk mencuri berbagai data berharga dari perusahaan farmasi dan peneliti vaksin terkemuka.
Microsoft mengatakan, sebagian besar target peretasan terletak di Kanada, Prancis, India, Korea Selatan, dan Amerika Serikat, negara-negara yang terlibat langsung dalam penelitian vaksin dan perawatan untuk Covid-19.
Namun Microsoft tidak menyebutkan vaksin mana saja yang menjadi target, tetapi mengatakan bahwa sebagian kandidat vaksin yang ditargetkan sedang berada dalam berbagai tahapan uji klinis. [AFP/AP]