CrispyVeritas

Demonstrasi Besar Pro-Palestina Melanda Eropa Terkait Perang Gaza dan Penahanan Armada Global Sumud Flotilla

  • Pra pengunjuk rasa mendesak pemerintah mereka untuk sepenuhnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan agar embargo senjata yang baru diumumkan dilaksanakan sepenuhnya.
  • Media Spanyol menyebut demonstrasi tersebut sebagai “bersejarah” dan protes pro-Palestina terbesar di negara itu sejak Oktober 2023, ketika Israel memulai serangan militernya di Gaza.

JERNIH – Aksi unjuk rasa pro-Palestina melanda kota-kota besar Eropa dalam protes terhadap perang Israel di Gaza dan intersepsi terhadap armada Global Sumud Flotilla, yang menyebabkan penahanan ratusan aktivis.

Puluhan ribu demonstran turun ke jalan di Barcelona dan Madrid sambil mengibarkan bendera Palestina, meneriakkan slogan-slogan, dan membentangkan spanduk bertuliskan: “Yahudi dan Palestina Menentang Genosida”, “Semua Anak Menginginkan Perdamaian di Palestina”, dan “Gaza Berdarah Karena Pemerintah Diam”.

Dalam nyanyian mereka, para pengunjuk rasa mendesak pemerintah mereka untuk sepenuhnya memutuskan hubungan diplomatik dengan Israel dan agar embargo senjata yang baru diumumkan dilaksanakan sepenuhnya.

Barcelona, ​​pusat Negara Otonom Catalonia, telah menjadi pusat protes pro-Palestina sejak pecahnya perang hampir dua tahun lalu. Protes hari Sabtu (5/10/2025) diorganisir oleh lebih dari 600 serikat pekerja, kelompok hak asasi manusia, dan LSM, dengan demonstrasi utama yang mengusung slogan “Akhiri perdagangan senjata dan hubungan dengan Israel”.

Video yang dibagikan secara daring menunjukkan para demonstran berbaris di tempat-tempat paling ikonik di kota itu dan mengambil alih jalur metro, dengan orang-orang dari segala usia ikut ambil bagian.

Pengemudi taksi di Barcelona yang terkenal sebagai kota turis juga ikut serta dalam protes tersebut, melambaikan bendera Palestina dari jendela kendaraan dan membunyikan klakson secara serempak.

Pemandangan serupa terjadi di Madrid, dengan ribuan orang meneriakkan tuntutan Palestina yang merdeka, diakhirinya genosida di Gaza, dan kebebasan para aktivis Sumud yang ditahan.

Pawai tersebut diserukan lebih dari empat bulan lalu oleh asosiasi komunitas Spanyol-Palestina Yerusalem, Jaringan Solidaritas Melawan Pendudukan Palestina (RESCOP) dan majelis Madrid dengan Palestina. Sekitar 70.000 orang berunjuk rasa di Barcelona, ​​menurut otoritas setempat, sementara sedikitnya 92.000 orang berdemonstrasi di Madrid.

Kota-kota lain di Spanyol menyaksikan protes. Di Valencia, sekitar 10.000 orang turun ke jalan untuk memperjuangkan tujuan yang sama, sementara Sevilla, Malaga, Granada, dan Valladolid juga mencatat jumlah peserta yang tinggi. Sekitar 80 demonstrasi pro-Palestina diperkirakan akan berlangsung pada hari Sabtu dan Minggu, kata penyelenggara.

Media Spanyol menyebut demonstrasi tersebut sebagai “bersejarah” dan protes pro-Palestina terbesar di negara itu sejak Oktober 2023, ketika Israel memulai serangan militernya di Gaza.

Hal ini terjadi setelah mantan ikon sepak bola Barcelona dan manajer Manchester City saat ini Pep Guardiola mengunggah video berbahasa Catalan secara daring selama akhir pekan, yang menyerukan protes untuk mengakhiri genosida di Gaza.

“Hanya masyarakat perkotaan dan masyarakat sipil yang terorganisasi yang dapat menyelamatkan nyawa dan menekan pemerintah untuk mengambil tindakan segera,” ujarnya.

Politisi Catalan, Elisenda Alamany, mengatakan tentang demonstrasi tersebut: “Kami akan menjelaskan kepada anak-anak kami bahwa kami turun ke jalan di Barcelona dan melakukan mobilisasi, dan bahwa sebagian besar rakyat Catalonia berada di sisi sejarah yang benar.”

Sementara itu, polisi mengatakan delapan orang di kota Catalan itu ditangkap dan 20 petugas polisi terluka selama demonstrasi hari Sabtu, sementara beberapa orang telah merusak bisnis yang terkait dengan Israel, seperti jaringan supermarket Carrefour , pengecer pakaian Zara, dan jaringan kopi AS Starbucks. 

Rekaman yang disiarkan media Spanyol menunjukkan polisi bentrok dengan demonstran.

Di Tempat Lain di Eropa

Ratusan ribu demonstran juga turun ke jalan di Roma untuk memprotes kekejaman Israel di Gaza dan dalam solidaritas dengan Flotilla Sumud untuk hari kelima berturut-turut pada hari Minggu.

Rekaman udara menunjukkan puluhan ribu orang berbaris di ibu kota Italia saat tekanan meningkat pada Perdana Menteri Giorgia Meloni untuk mengambil tindakan lebih tegas atas perang di Gaza, yang kini telah menewaskan lebih dari 67.000 orang.

Penyelenggara pada hari Sabtu mengatakan pawai tersebut menarik lebih dari satu juta orang, sementara polisi memperkirakan jumlahnya sekitar 250.000. “Saya di sini bersama banyak teman lain karena saya pikir penting bagi kita semua untuk bergerak secara individu,” kata Francesco Galtieri, seorang musisi berusia 65 tahun dari Roma. “Jika kita tidak bergerak bersama, maka tidak akan ada yang berubah.”

Seperti di Spanyol, warga Italia mengibarkan spanduk dan bendera, serta memblokir jalan raya sebagai bentuk protes terhadap perang. Para demonstran juga menyanyikan lagu anti-fasis “Bella Ciao”, yang popularitasnya kembali meningkat dalam beberapa tahun terakhir.

Pada hari Rabu, pasukan Israel mencegat lebih dari 40 kapal milik Flotilla Sumud yang menuju Gaza, menangkap lebih dari 450 aktivis di dalamnya, termasuk aktivis iklim Swedia, Greta Thunberg . Langkah Israel ini telah memicu kecaman internasional dan protes global, menuntut pembebasan mereka yang ditahan, yang kewarganegaraannya mencakup 40 negara berbeda.

Back to top button