CrispyDesportare

Robinho, Dulu Pemain Termahal, Kini Buronan Interpol

  • Robinho selalu mengaku tak bersalah.
  • Pemerintah Brasil menolak mengekstradisi mantan bintangnya.
  • Jadi, Robinho hanya bisa ditangkap jika bepergian ke luar negeri.

JERNIH — Kementerian Kehakiman Italia, Rabu 16 Februari, mengeluakan surat perintah penangkapan internasional terhadap Robinho — mantan bintang Brasil yang pernah bermain bersama AC Milan — setelah pengadilan tinggi Italia mengkonfirmasi hukumanya atas kejahatan pemerkosaan.

Situs skysports.com Kementerian Kehakiman Italia meminta Interpol, atau badan kepolisian global, memberlakukan surat perintah itu. Robinho resmi menjadi buronan Italia.

Robson de Souza, nama langkap Robiho, kini tinggal di Brasil. Pemerintah Brasil menolak mengekstradisi Robinho. Jadi, Robinho hanya bisa ditangkap jika dia bepergian ke luar negari.

Tahun 2017, Pengadilan Milan memvonis Robinho dan lima rekan Brasil lainnya bersalah atas permerkosaan beramai-ramai terhadap seorang wanita. Sebelum melakukan tindakan keji itu, Robiho mencekoki wanita itu dengan alkohol di sebuah klub malam.

Tahun 2020, pengadilan banding memvalidasi hukuman Robinho. Terakhir, Mahkamah Agung menguatkan hukuman. Namun Robinho kerap membantah tuduhan itu.

Robinho sempat dianggap ‘bocah ajaib’ dunia sepak bola. Ia diboyong ke Eropa oleh Real Madrid, dibeli Manchester City sebagai pemain termahal dengan harga 32,5 juta pound (Rp 629,6 miliar) dan dijual ke AC Milan dengan harga 15 juta pound (Rp 290,5 miliar).

Di Inggris, Robinho relatif gagal. Ia kesulitan beradaptasi dengan Liga Inggris yang keras. Ia dijual ke Milan dan menghabiskan empat musim. Tahun 2015 ia pindah ke Cina dan merumput bersama Guangzhou Evergrande.

Hanya satu musim di Cina, Robinho kembali ke Brasil dan bergabung dengan Atletico Maniero tahun 2016. Kembali ke Eropa, Robinho bermain di Sivasspor dan Istanbul Basaksehir, dua klub Turki tak terkenal, tapi belum pernah bermain dengan salah satunya.

Ia meninggalkan Turki tahun 2020, dan kini menjalani masa pensiun.

Back to top button