Crispy

Dianggap Gagal Cegah Covid-19, PM Prancis Digugat Warganya

JAKARTA-Tiga orang tenaga medis Prancis mengajukan tuntutan hukum terhadap Pemerintah Prancis terkait wabah Covid-19. Menurut mereka, Pemerintah Prancis dianggap lalai hingga membuat Covid-19 menjangkiti hingga kepelosok Prancis.

Dilansir RT Senin (23/3), tuntutan hukum yang diajukan tiga tenaga medis itu ditujukan pada Perdana Menteri Prancis Edouard Philippe dan Mantan Menteri Kesehatan Agnes Buzyn.

Penggugat menilai kedua pejabat public tersebut telah gagal menjalankan tugas dan fungsinya mencegah terjadinya penyebaran Covid-19 sejak awal sehingga kini semakin meluas di Prancis.

“Pada titik tertentu kebenaran perlu disampaikan, yaitu bahwa orang-orang ini telah membohongi kami sejak awal,” kata Fabrice di Vizio, pengacara yang mewakili tiga penggugat, kepada RT.

Baca juga: Prancis Tetap Gelar Pemilu Lokal Ditengah Mengganasnya Wabah Covid-19

Gugatan terhadap kedua pejabat itu telah diajukan ke Cour de Justice de La Republique (CJR) yang merupakan pengadilan khusus menangani kasus-kasus pelanggaran kementerian.

Kedua pejabat itu, menurut penggugat, seharusnya telah mengetahui adanya wabah Covid-19 sejak bulan Januari namun mereka memilih mengabaikan dengan tidak melakukan tindakan apapun untuk mengantisipasi dan mencegahnya untuk meminimalisir jumlah korban. Namun kedua pejabat itu tidak melakukan kewajibannya yakni mengambil tindakan yang diperlukan.

Baca juga: Putin Ancam Penjarakan Warga Tak Patuhi Aturan Pencegahan Covid-19

Dalam keterangan resminya Pemerintah Prancis membantah telah melakukan kelalaian dalam penanganan COVID-19.

Pengacara penggugat juga menyertakan bukti-bukti diantaranya adalah wawancara Buyzn kepada surat kabar Le Monde yang menyatakan penyesalannya telah menanggalkan jabatannya sebagai menteri dan mencalonkan diri sebagai Wali Kota Paris. Buyzn maju lewat partai LRM, sama dengan Presiden Prancis Emmanuel Macron.

Dalam wawancara tersebut, Buyzn dinilai telah mengetahui bencana yang akan menimpa Prancis ketika mundur dari jabatannya. Ia mengatakan “Karena saya tahu akan ada tsunami (pandemi corona),” kata dia.

Baca juga: Cegah Penularan Covid-19 Kunjungan Keluarga Dibatasi. Para Tahanan Ngamuk

Kala itu Buyzn sempat meminta agar pemilihan Walikota pada 30 Januari 2020 dihentikan namun Perdana Menteri Philippe menolak.

Perancis termasuk negara di Benua Eropa yang parah terdampak wabah Covid. Per Minggu (22/3) di Prancis, lebih dari 16 ribu orang mendeirta virus corona, 674 orang meninggal dunia.

(tvl)

Back to top button