Crispy

Donald Trump Paksa ByteDance Jual TikTok ke Microsoft Corp

Washington — Presiden AS Donald Trump memberi waktu 45 hari kepada ByteDance, perusahaan Cina pemilik TikTok, untuk merundingkan penjualan aplikasi itu ke Microsoft Corp.

Kantor berita Reuters, mengutip dua sumber yang dekat dengan isu ini, memberitakan TikTok — jika masih berada di bawah ByteDance — berpotensi menimbulkan risiko nasional karena aplikasi itu menyimpan data pribadi pengguna.

Sebelumnya, Trump berencana melarang TikTok di AS, dan menolak gagasan Microsoft Corp membeli aplikasi asal Cina itu.

Setelah berdiskusi dengan Satya Nadella, CEO Microsoft Corp, Trump setuju dengan rencana perusahaan yang berbasis di Redwood, Washington, untuk merundingkan pembelian TikTok dari ByteDance. Nadella berharap mencapai kesepaktan pada 15 September.

Tidak diketahui apa yang mengubah sikap Trump. Tidak pula ada yang tahu isi pembicaraan Trum-Nadella. Yang pasti, melarang TikTok di AS akan mengalienasi pengguna sebelum pemilihan presiden AS November 2020, dan memicu pertarungan di pengadilan.

Beberapa legislator Partai Republik dikabarkan mendesak Trump untuk menyetujui penjualan TikTok ke Microsoft.

“Ini win-win in the making,” kata senator Partai Republik Lindsey Graham di Twitter-nya, menanggapi sikap baru Trump.

Perundingan antara ByteDance dan Microsoft akan diawasi Komite Investasi Asing di AS (CFUS), panel pemerintah AS yang memiliki hak memblokir perjanjian apa pun. Microsoft mengingatkan, dalam pernyataannya, tidak ada kepastian kapan kesepakatan akan tercapai.

“Microsoft menghargai pentingnya mengatasi kekhawatiran presiden. Microsoft berkomitmen mengakuisisi TikTok, dengan tunduk pada tinjauan keamanan dan memberi manfaat ekonomi bagi AS,” demikian keterangan resmi Microsoft.

Di bawah kesepakatan yang diusulkan, Microsoft akan mengambil alih operasi TikTok di AS, Kanada, Australia, dan Selandia Baru. Microsoft ingin memastikan semua data pribadi pengguna TikTok di AS ditransfer, dan tetap di AS.

Back to top button