Dua Bomber asal Indonesia Masuk Zamboanga, Filipina Siaga Total
- Di Sulu, dua tersangka teroris Abu Sayyaf tewas dalam kontak senjata, Minggu 30 Agustus 2020 pagi.
- Zamboaga City siaga penuh. Pos pemeriksaan Covid-19 beralih fungsi jadi pos keamanan.
Zamboanga City — Pemerintah Zamboanga City, Minggu 30 Agustus 2020, mengeluarkan peringatan ke penduduk menyusul isu tiga bomber Abu Sayyaf, dua di antaranya asal Indonesia, memasuki kota dan diduga akan melancarkan teror.
Walikota Maria Isabelle Climaco-Salazar mengidentifikasi ketiganya sebagai Mundi Sawadjaan (Filipina), Andi Baso dan Reski Fantasya alias Cici (Indonesia). Ketiganya berusia antara 17 sampai 25 tahun.
Satu teroris lainnya, diperkirakan istri pemimpin Abu Sayyaf, diperkirakan akan memasuki kota. Mundi adalah keponakan Hatib Hajan Sawadjaan, pemimpin Abu Sayyaf, dan ditengarai sebagai dalang serangan dua bom bunuh diri 24 Agustus 2020 lalu di Jolo, yang menewaskan 14 oang dan melukai 78 lainnya.
Baca Juga:
— Dua Bom Guncang Filipina, 11 Tewas
— Bangsamoro Kutuk Pemboman di Jolo
— Pemboman di Filipina, Diduga Perempuan Indonesia
Climaco-Salazar, ketua Dewan Perdamaian dan Ketertiban Regional (RPOC), berkoordinasi dengan Departemen Dalam Negeri dan Kepala Komando Mindanao Barat (Wesstmincom) Mayjen Corleto Vinluan Jr, Kepala Divisi Infanteri I Mayor Generoso Ponio, dan Polres 9 Brigjen Pol Jesus
Cambaya Jr.
“Kita harus meningkatkan status kewaspadaan, karena direktur Badan Koordinasi Intelejen Nasional (NICA) Ariel Parlado menginformasikan pelaku bom bunuh diri di Jolo melarikan diri ke semenanjung Zamboanga,” kata Climaco-Salazar seperti dikutip Philipphine Star.
Menurut Climaco-Salazar, tidak ada yang tahu serangan bom macam apa yang akan dilancarkan. Yang pasti, tentara telah dikerahkan sampai ke tingkat barangay, untuk melihat pergerakan setiap orang.
Pos-pos pemantauan Covid-19 diubah menjadi pos pemeriksaan penduduk, untuk mencegah kemungkinan teroris mendekati permukiman penduduk. Di perairan, Angkatan Laut Filipina dan Penjaga Pantai juga meningkatkan patroli.
Kolonel John Antonio Divinagracia, komandan Satgas Gabungan Zamboanga (JTFZ), membenarkan telah menerima laporan ancaman terosi.
“Tapi itu informasi mentah, berdasarkan koordinasi kami di Sulu dan Basilan yang memverifikasi informasi itu,” kata Divinagracia.
Menurutnya, JTFZ memulai penataan kembali keamanan setelah serangan bom di Jolo, untuk mengantisipasi serangan lanjutan.
Kontak Senjata
Di Kepulauan Sulu, Komandao Pengitai Angkatan Darat melaporkan dua tersangka anggota Abu Sayyaf tewas dalam baku tembak kawasan hutan di pinggiran kota Patikul. Baku tembak berlangsung singkat, setelah anggota Abu Sayyaf lainnya melarikan diri.
Pasukan pemerintah Filipina beroperasi di hutan Patikul, untuk mencari dan menghancurkan kelompok Abu Sayyaf yang berada di balik serangan bom bunuh diri di Jolo.
Brigjen William Gonzales, komandan Satuan Tugas Gabungan Sulu (JTFS) dan Divisi 11, mengatakan baku tembak melibatkan unsur Batalyon Scout Ranger ke-3 dan 5, yang berpapasan dengan Abu Sayyaf sekitar pukul 9:45 pagi di Pegunungan Patikul.
Pihak berwenang belum mengidentifikasi dua tersangka teroris. Polisi penjaga hutan, atau jagawana, menemukan dua senapan serbu.
“Pasukan etrus melacak Mundi Sawadjaan dan pengikutnya,” kata Gonzales.