Crispy

Dugaan Korupsi di PT Asabri Capai Rp16 T, Menteri Erick Bilang Aman

JAKARTA – Dugaan korupsi yang terjadi di PT Asabri (Persero), sebelumnya diungkapkan Menkopolhukam, Mahfud MD mencapai Rp10 triliun. Meski demikian, dikatakan Menteri BUMN, Erick Thohir, kondisi keuangan perusahaan plat merah tersebut berbeda dengan kasus PT Asuransi Jiwasraya (Persero). Dimana kondisi keuangan Asabri masih aman, lantaran aset yang dimilikinya masih bagus.

PT Asabri merupakan salah satu BUMN yang bergerak dibidang asuransi sosial dan pembayaran pensiun khusus prajurit TNI, anggota Polri, PNS Kementerian Pertahanan dan Kepolisian.

“Likuiditas Asabri dijamin aman. Karena cashflow-nya, asetnya semua masih bagus. Beda dengan Jiwasraya,” ujarnya di Jakara, Kamis (16/1/2020).

Menurut Erick, dugaan korupsi di Asabri, lantaran adanya kesalahan penempatan pada instrumen investasi saham. Walau begitu, pihaknya masih menunggu hasil penulusuran pihak berwajib.

“Saya rasa dari Kapolri sendiri sudah mengambil langkah tersendiri, kalau yang hukum-hukum tanya ahlinya jangan ke saya,” katanya.

Hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), ditaksir kerugian negara mencapai Rp16 triliun. Nantinya, bila semua data terverifikasi secara keseluruhan, barulah pihaknya menyerahkan hal tersebut ke lembaga antirasuah.

“Baru perkiraan, BPK sedang mengumpulkan data dan informasi, diperkirakan potensi kerugian Rp10 sampai Rp16 triliun,” kata anggota BPK, Harry Azhar.

Meski ada dugaan korupsi, akan tetapi Direktur Utama Asabri, Letjen (Purn) TNI Sonny Widjaja, tak tinggal diam. Ia menjamin dana yang berasal dari nasabah masih tetap aman.

“Saya menjamin bahwa uang peserta yang dikelola di Asabri tidak hilang dan tidak dikorupsi,” katanya.

Oleh karena itu, Sonny meminta para nasabah tak terpengaruh dan terprovokasi oleh pemberitaan negatif. Bahkan mengancam bakal membawa kejalur hukum atas pihak-pihak yang dinilai memojokkan tanpa data dan fakta.

“Saya akan menempuh jalur hukum jika masih dilakukan,” ujar dia.

Menanggapi bantahan Sonny Widjaja, Menkopolhukam, Mahfud MD irit bicara. “Saya enggak nanggapi. Sudah ada yang nangani, katanya sudah diperiksa, siapa namanya. Ya sudahlah, itu nanti kita lihat perkembangannya,” ujar Mahfud.

Dikatakan Mahfud, perkara Asabri sudah menjadi isu yang penting. Karena itu, publik diminta bersabar. “Pokoknya itu sudah muncul sebagai isu sangat penting, nanti lihat perkembangannya aja, enggak usah diributkan,” katanya. [Fan]

Back to top button