Frederick Kanoute Segera Bangun Masjid Pertama dalam 700 Tahun di Sevilla
- Frederick Kanoute, mantan striker FC Sevilla, adalah Muslim paling dihormati di Seville. Ia ingin menghadirkan kembali masjid dan Pusat Kebudayaan Islam.
- Sevilla adalah kota yang dimakmurkan peninggalan kejayaan Islam.
- Setiap tahun jutaan wisatawan Muslim datang ke Sevilla, tapi pemerintah kota tak pernah memberi fasilitas tempat ibadah.
Sevilla — Ini kabar gembira bagi Muslim Spanyol di hari-hari terakhir Ramadhan. Frederick Omar Kanoute, mantan bintang sepakbola Prancis, akan mewujudkan mimpi 700 tahun Muslim Sevilla melihat kembali masjid berdiri di kotanya.
Kanoute, mantan striker Seville, mengumpulkan 1 juta dolar dalam kampanye crowdfunding online untuk pembangunan masjid dan pusat kebudayaan Islam di Sevilla.
“Terima kasih, dan semoga Allah membalas kebaikan Anda semua yang berpartisipasi dalam kampanye,” kata Kanoute, Muslim kelahiran Prancis berlatar belakang Mali.
Kampanye digelar sejak setahun lalu di LaunchGood, sebuah platform crowdfunding yang berfokus pada komunitas Muslim global.
Olga Torres, anggota departemen Studi Arab dan Islam di Universitas Seville, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa tidak ada masjid Sevilla selama hampir 800 tahun. Terhitung sejak kekhalifahan Cordoba berakhir dalam Perang Salib, Islam benar-benar lenyap dari Spanyol.
Proyek Masjid dan Pusat Kebudayaan Islam Sevilla yang digagas Kanoute diperkirakan membutuhkan biaya 13,1 juta dolar AS, atau Rp 192,5 miliar.
Kanoute akan memperoleh dana tambahan lewat program Kanoute 4 Seville Mosque. Tahun lalu, Kanoute juga bekerja sama dengan Yayasan Masjid Seville (SMF).
“Saat pindah ke Seville, sangat sulit menemukan masjid,” kata Kanoute, yang memeluk Islam pada usia 20 tahun. “Saya harus bertanya kepada setiap orang.”
Kini, komunitas Muslim Sevilla adalah ‘campuran terindah’ di Eropa. Terdiri dari mualaf lokal, alias orang Spanyol yang baru memeluk Islam, generasi kedua Muslim Spanyol — atau mereka yang lahir dari rahim mualaf — imigran Aljazair, Maroko, Senegal, dan Mali.
Spanyol saat ini memiliki dua juga Muslim. Sekitar 30 ribu tingga di Seville.
Tahun 2007 Kanoute, yang mempersembahkan Piala Spanyol dan Piala UEFA, membeli sebuah mushola yang hampir ditutup karena masa sewa-nya habis.
Kanoute biasa shalat di itu, dan menyebutnya masjid sementara. Penggunaan kata ‘masjid sementara’ memperlihatkan betapa dia punya visi membangun ‘masjid permanen’ sejak lama.
Muslim Dihormati
Ibrahim Hernandez, direktur SMF, mengatakan Kanoute punya mimpi besar untuk Seville. Tidak hanya masjid dan Pusat Kebudayaan Islam, tapi juga klinik kesehatan dan pendidikan Al Quran.
“Dia figur dihormati di Seville,” kata Hernandez. “Dihormati bukan karena kemamuannya bermain sepakbola, tapi juga kepribadiannya. Dia dihormati semua pemeluk agama.”
Menurut Hernandez, masjid dan Pusat Peradaban Islam Seville tidak hanya menggelar kegiatan keagamaan tapi juga lokakarya perasalinan, seni Andalusia, dan kursus-kursus memasak.
“Masjid yang akan dibangun adalah tempat ibadah untuk generasi pertama, kedua, dan ketiga Muslim Spanyol,” kata Abdiya Meddings, wirausahawan asal Inggris dan penduduk Sevilla, kepada Al Jazeera.
“Dari ini, generasi baru Muslim Seville akan memperkuat identitas dan memahami Islam lebih mendalam,” kanjutnya.
Seville tidak punya masjid, tapi ruang shalat — dalam bentuk sangat kecil — tersedia di ruang bawah tanah gedung-gedung mewah.
Shalat Jumat selalu penuh karena mushala sangat kecil. Tidak seluruh anak-anak datang ke masjid untuk belajar Al Quran, karena keterbatasan ruangan.
Meddings, mantan guru Al Quran, memahami keadaan ini. Perlu uang besar untuk anak-anak usia lima sampai 13 tahun belajar Al Quran. Ruang terlalu kecil membuat anak-anak tidak nyaman.
Tujuan Wisata
Seville, atau Sevilla, adalah salah satu destnasi wisata sejarah. Di kota ini, Islam telah musnah sejak 800 tahun lalu, tapi peninggalannya — berupa bangunan berarsitektur indah — adalah rezeki sepanjang tahun bagi penduduk kota.
Hampir 80 persen wisatawan datang ke Sevilla untuk menikmati peninggalan masa keemasan Islam. Namun, Sevilla tidak pernah ramah kepada wisatawan Muslim, dengan tidak menyediakan fasilitas ruang ibadah, apalagi masjid.
“Di sini, mushola seolah disembunyikan,” kata Meddings. “Wisatawan datang ke Sevilla, dan mereka tidak bisa menemukannya.”
Menurut Meddings, sangat penting bagi wisatawan Muslim bertemu penduduk Muslim Sevilla, berkomunikasi, dan menunjukan tempat ibadah.
“Allah tidak menciptakan suku-suku kecuali untuk saling mengenal,” Meddings mengutip salah satu ayat Al Quran.
Meddings juga berharap Proyek Masjid Spanyol mampu mengatasi prasangka buruk terhadap Islam dan Islamofobia. Partai Sayap Kanan Spabyol Vox menuntut penutupan yang mereka sebut masjid fundamentalis dan menyerukan penangkapan dan deportasi imam ekstremis.
Hernandez mengatakan; “Niat kami mendirikan Masjid Sevila adalah mengubah persepsi setiap orang terhadap Muslim.”
“Kami juga ingin membantu setiap Muslim menambah pengetahuan tentang Islam,” lanjutnya.
Meddings menambahkan; “Datanglah kepada kami, temui anak-anak kami. Mereka sama seperti kalina. Mari rayakan Idul Fitri bersama-sama.”