Geert Wilders Menang Pemilu, Muslim Belanda Ketakutan
- Geert Wilders membangun reputasi dengan menebarkan kebencian terhadap Islam.
- Ia menjadi sasaran pembunuhan kelompok ekstremis dan dua dekade berada dalam pengawalan ketat.
JERNIH — Muslim Belanda menyatakan terkejut atas kemenangan Partai Kebebasan (PVV) pimpinan Geert Wilders dalam pemilu, dan menyebutnya sebagai mimpi buruk.
“Hasil pemilu ini mengejutkan bagi Muslim Belanda,” kata Muhsin Koktas dari organisasi Muslim Belanda (CMO). “Kami tidak menyangka partai dengan program yang bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar supremasi hukum akan menjadi begitu besar.”
Perhitungan terakhir menunjukan PVV meraih 37 dari 150 kursi parlemen Belanda, jauh di atas kominasi Partai Buruh/Hijau dan kubu konservatif pimpinan PM Mark Rutte. Geert Wilders dipastikan akan membentuk pemerintahan mayoritas untuk memimpin Belanda, dengan merangkul partai-partai lain yang meraih kursi di parlemen.
Geert Wilders adalah sosok politisi paling akrab di telinga Muslim Belanda. Ia pernah menyeru pelarangan masjid dan Alquran, dan memiliki lidah tajam sebagai penghina Islam.
Di Belanda, populasi Muslim Belanda sekitar lima persen dari 18 juta. Mereka terdiri dari keturunan imigran, dan penduduk lokal.
“Ini pukulan yang harus saya proses,” kata Abessamad Taheri, pekerja komunitas berusia 45 tahun di lingkungan multietnis Schilderswijk di Den Haag.
Mehdi Koc, pemasang isolasi berusia 41 tahun, terkejut dengan kemenangan PVV. Sedangkan Taheri mengatakan pemilu kali ini mengirim pesan berbeda kepada umat Islam.
“Sebagian pesannya adalah banyak orang Belanda xenophobia dan tidak menginginkan orang asing, apalagi Muslim, di negeri ini,” katanya. “Pesan lainnya, masyarakat kecewa dengan pemerintahan Mark Rutte selama 13 tahun.”
Taheri, yang anggota Partai Buruh, tak bisa melupakan semua yang dikatakan Wilders di masa lalu. Terutama soal pelarangan hijab, masjid, dan Alquran.
Setelah pengumuman kemenangannya, Wilders mengatakan; “Saya ingin menjadi perdana menteri bagi seluruh rakyat Belanda.” Namun, pernyataan ini sama sekali tidak meredakan kekhawatiran akan apa yang akan dilakukan terhadap umat Islam.
“Jika Anda mengatakan ya kepada Wilders saat ini, Anda harus mengatakan ya ketika dia membongkar seluruh masjid di Belanda,” kata Koc.
Sejumlah Muslim lainnya tampaknya tidak ingin terlalu dini larut dalam ketakutan. PVV dan Wilders adalah peraih kursi terbanyak di parlemen, tapi bukan pemenang pemilu dengan suara mayoritas. Diperlukan 76 kursi untuk membentuk pemerintahan, yang membuat Wilders harus mendekati partai lain.
“Dia tidak akan membuat undang-undang sendirian. Dia harus bekerja sama dengan partai lain,” kata Kemal Yildiz, Muslim berusia 54 tahun.