- BTS adalah tipe ideal Korea yang platonis, dan melakukan yang terbaik bagi negara.
- Tujuh pria BTS adalah citra masyarakat Korea yang fokus pada hal-hal positif, dan tidak pernah diam.
- Presiden Moon mengatakan BTS adalah hiburan besar bagi orang Korea yang tercekik krisis ekonomi akibat Covid-19.
Seoul — Pekan ini BTS, boyband Korea Selatan, menduduki posisi teratas Billboard Hot 100 dengan single terbaru Dynamite. Muncul pertanyaan, apa yang membuat mereka sedemikian sukses?
David Tizzard, asisten profesor Seoul Women’s University, mengamati fenomena K-Pop melalui penggemar Korea, dan menemukan semua yang membuat BTS mampu menyedot perhatian jutaan orang.
“Mengamati BTS dari mata penggemar Korea hanya akan membuat Anda lebih sadar akan kharisma dan daya tarik mereka yang menghipnotis jutaan orang,” tulis Tizard di surat kabar Korea Times.
Salah satu alasan utama pencapaian grup ini adalah kemampuan tak terbantah seluruh anggotanya, untuk menampilkan musik pop; live atau melalui video, ke level yang melampaui Spice Girl, New Kids on the Block, atau Backstreet Boys.
Selain koreografi sempurna, dan gerak kaki cekatan, mereka mengembangkan dan mempersembahkan kepada dunia sebuah pesona panggung yang rendah hati, kerja keras, dan murni. Tidak satu pun dari anggota BTS yang berteriak mereka lebih besar dari Yesus, atau grup kami tidak memperlihatkan indikasi bosan dengan kehidupan istimewa yang terlindung.
BTS tetap positif, dengan terus berterima kasih kepada penggemar atas dukungan tanpa henti.
Pesona panggung yang sehat membantu mereka membangkitkan daya tarik dunia. Jauh di luar Korea, kehidupan bintang pop berputar-putar sekitar seks, narkoba, an barang curian.
BTS menawarkan sesuatu yang berbeda kepada penggemar. Mereka pria terhormat. Bukan gangster. Mereka pahlawan, bukan penjahat. Mereka menggunakan pendekatan konservatif, yang membuat mereka dikagumi generasi muda Asia Tenggara.
Setiap anggota BTS memiliki album solo. Tidak butuh waktu lama bagi siapa pun untuk memahami apa yang mereka tampilkan di BTS dan album solo. Sangat berbeda.
Mi Yoon-gi menggunakan nama Agust D di karya solonya. Sebagai penyanyi solo, ia sering tampil kontroversi. Salah satunya ketika tampil seperti Jim Jones, pemimpik sekte hari kiamat terkenal.
Ketika tamil bersama BTS, Yoon-gi seolah melakukan perjalanan eksistensial ke soundtrack sendiri. Ia menyatu dalam semangat yang sama dengan rekan-rekan mereka.
Agaknya, menurut Tizzard, pemikiran paskakolonialisme Edward Said — tertuang dalam Orientalism (1979) — masih relevan untuk melihat keadaan saat ini. Penelitian komtemporer menunjukan orang Barat masih memandang orang Asia sebagai massa kolektif yang sama-samar, dan meniru Barat secara robotik, meremehkan individualisme, pernyataan, dan otonomi.
BTS mendobrak semua itu. BTS membangun, dan menegosiasikan identitas baru Korea dan Asia pada abad ke-21. BTS tidak sendirian, dan Korsel bukan satu-satunya negara yang melakukannya.
Cina punya Ang Lee, Sandra Oh, Constance Wu, dan Ali Wong, yang semuanya melakukan di AS. Korea memiliki Son Heung-min di sepakbola, setelah Park Ji-sung pensiun, sutradara Parasite Bong Joon-ho, Blackpink, dan masih banyak lagi.
Tidak ada yang sehebat BTS, yang menempatkan budaya Asia dan Asia dalam sorotan. Menjadi lebih menarik lagi, semua itu dilakukan Korea yang selama ratusan tahun terintimidasi peradaban besar di kedua sisinya; Cina dan Jepang.
BTS memainkan peran penting dalam mengubah persepsi, dan menggeser percakapan global tentang ras dan etnis. Setiap anggota BTS menawarkan harapan perubahan, menandakan potensi, dari apa yang mungkin dilakukan pada abad ke-21.
Bagi orang Korea, BTS mewakili tipe ideal Korae yang platonis. BTS melambangkan masa depan negara yang bersemangat, otonom, merdeka, dan muncul dari sejarah perang saudara dan kemiskinan akibat kolonialisme.
BTS, menurut Korea Times, lebih hebat dari seribu diplomat. Personel BTS adalah pahlawan, yang berjuang melawan kebosanan hidup serba mewah, terkekang tapi terlindung, demi membangun martabat Korea dan menghasilkan devisa.
Tidak keliru jika Presiden Korsel Moon Jae-in, melalui Twitter-nya, menyampaikan selamat kepada BTS. “BTS membawa penghiburan besar bagi warga Korea yang menderita krisis ekonomi akibat Covid-19,” tulis Presiden Moon.
Tujuh pria BTS adalah Korea, bangsa yang selalu fokus pada hal-hal positif, dan melakukan apa yang dapat dicapai dibanding berdiam diri. Mereka melakukan perjalanan, mengabaikan Covid-19 untuk membuat setiap orang Korea — yang ketakutan terjangkit Covid-19 — tetap bersemangat dan bangga.