Crispy

Italia dan Spanyol Kirim Kapal AL ke Gaza untuk Lindungi Armada Global Sumud Flotilla

  • Beberapa kapal menjadi sasaran drone terbang rendah, yang menjatuhkan alat peledak jenis flashbang dan “benda tak dikenal” lainnya di atas dan di dekat kapal.
  • Pengacauan radio yang disengaja juga menyebabkan “gangguan komunikasi yang meluas” di antara kapal-kapal.

JERNIH – Pemerintah Italia dan Spanyol campur tangan untuk memastikan keselamatan armada Gaza di Mediterania setelah pesawat tak berawak menjatuhkan alat peledak ‘flashbang’. Kedua negera itu telah mengirim kapal angkatan laut untuk melindungi armada Gaza.

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sanchez mengatakan angkatan laut negaranya akan bergabung dengan Italia dalam mengirimkan kapal perang untuk melindungi Armada Global Sumud, yang telah menjadi sasaran serangan pesawat tak berawak di perairan internasional dalam perjalanan untuk mengirimkan bantuan ke Gaza.

Berbicara kepada wartawan di New York Rabu (24/9/2025), tempat ia menghadiri Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA), Sanchez mengatakan hukum internasional harus dihormati dan warga dari 45 negara yang berpartisipasi dalam misi bantuan memiliki hak untuk berlayar di Mediterania tanpa cedera.

“Pemerintah Spanyol menuntut agar hukum internasional dipatuhi dan hak warga negaranya untuk bernavigasi di Mediterania dalam kondisi aman dihormati. Besok kami akan mengirimkan kapal angkatan laut dari Cartagena dengan semua sumber daya yang diperlukan untuk membantu armada dan melakukan operasi penyelamatan,” katanya.

Pada Rabu malam, para aktivis menggambarkan gelombang serangan oleh pesawat nirawak Israel dan pesawat-pesawat lain menargetkan kapal-kapal dalam armada kecil tersebut dalam apa yang digambarkan penyelenggara sebagai “eskalasi yang sangat berbahaya”.

Beberapa kapal menjadi sasaran drone terbang rendah, yang menjatuhkan alat peledak jenis flashbang dan “benda tak dikenal” lainnya di atas dan di dekat kapal. Pengacauan radio yang disengaja juga menyebabkan “gangguan komunikasi yang meluas” di antara kapal-kapal.

Saat berita tentang serangan pesawat tak berawak itu muncul, angkatan laut Italia mengatakan akan mengirimkan satu fregat untuk membantu dalam operasi penyelamatan yang melibatkan armada tersebut setelah Menteri Pertahanan Guido Crosetto mengutuk serangan itu.

Dua anggota parlemen dari oposisi sayap kiri Italia berpartisipasi dalam armada tersebut, yang kini dilaporkan terdiri dari sekitar 50 kapal sipil membawa pasokan bantuan dan berharap dapat menerobos blokade laut Israel di Jalur Gaza.

Menteri Luar Negeri Italia Antonio Tajani juga turut berkomentar, dengan menyatakan bahwa “warga negara Italia, beserta anggota parlemen dan Anggota Parlemen Eropa”, turut serta dalam armada tersebut, yang juga mencakup aktivis hak asasi manusia, pengacara, jurnalis, dan aktivis iklim Swedia Greta Thunberg.

“Demi memastikan keselamatan mereka, Kementerian Luar Negeri telah memberi tahu otoritas Israel bahwa setiap operasi yang dipercayakan kepada pasukan Israel harus dilakukan sesuai dengan hukum internasional dan prinsip kehati-hatian mutlak,” ujar Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan.

Menteri Tajani telah meminta Kedutaan Besar Italia di Tel Aviv untuk mengumpulkan informasi dan menegaskan kembali permintaan sebelumnya kepada pemerintah Israel untuk menjamin perlindungan penuh bagi personel di dalam armada.

Dalam sebuah pernyataan, Global Sumud Flotilla mengatakan upaya berulang kali oleh Israel untuk menggunakan taktik mengintimidasi peserta armada tidak akan berhasil, dan mengeluarkan seruan kepada negara-negara anggota PBB yang menghadiri Majelis Umum PBB (UNGA) untuk menempatkan serangan tersebut dalam agenda pembicaraan.

Thunberg, yang melakukan upaya keduanya menerobos pengepungan maritim Israel di Gaza, mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa pesawat tak berawak mengintai armada itu setiap malam. “Misi ini tentang Gaza, bukan tentang kita. Dan tidak ada risiko yang bisa kita ambil yang bisa mendekati risiko yang dihadapi warga Palestina setiap hari,” ujarnya dalam panggilan video di atas kapal.

Back to top button