Crispy

Jenderal Andika Perkasa dapat Jabatan Baru, Mahfud Bilang Begini

Pembagian bantuan sosial, jika hanya mengandalkan birokrasi yang ada tanpa keterlibatan TNI/Polri akan sulit pelaksanaannya di lapangan

JAKARTA – Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa mendapat jabatan baru yakni Wakil Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), karena mempertimbangkan sejumlah hal teknis.

Penunjukan itu membuat Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolkam), Mahfud MD angkat bicara. Menurutnya, pelibatan KSAD lebih teknis juga mengatur karena selama ini juga penanganan COVID-19 tidak cukup hanya dilaksanakan oleh komite.

“Di situ Polri dan TNI sejak awal secara aktif sudah ikut, misal dalam pembagian bansos,” ujarnya di Jakarta, Senin (10/8/2020).

Pembagian bantuan sosial, jika hanya mengandalkan birokrasi yang ada tanpa keterlibatan TNI/Polri akan sulit pelaksanaannya di lapangan. Bahkan pengamanan di tengah masyarakat terhadap protokol kesehatan, Polri dan TNI juga dilibatkan.

“Misalnya, ada yang kisruh tentang daftar, ada yang menyeleweng ke sana kemari, itu TNI dan Polri diikutkan,” katanya.

Oleh sebab itu, pentingnya keterlibatan TNI/Polri karena serangan dan dampak COVID-19 sedemikian masif dan harus ditangani bersama. Apalagi, sifatnya untuk kemanusiaan.

“Ini sejalan dengan tugas TNI yang dalam perundang-undangan memiliki tugas operasi selain perang atau MOOTW (military operation other than war),” ujar dia.

“Coba bayangkan tidak ada TNI/Polri? Ketertiban terhadap penanganan atau ketertiban dalam perang melawan COVID-19 ini kan agak berat kalau tidak ada Polri dan TNI yang mengamankan orang yang melanggar di jalan, tidak tertib mengadakan kerumunan-kerumunan, dan itu harus diberi tahu, dibubarkan,” Mahfud melanjutkan.

Selain itu, TNI/Polri memiliki sistem dan armada yang cepat berkoordinasi, yang sangat dibutuhkan dalam penanganan COVID-19, seperti melakukan penjemputan warga negara Indonesia (WNI) dan obat-obatan dari luar negeri.

“Termasuk, misalnya, menjemput WNI di luar negeri, pesawatnya, kemudian mengambil obat, pakai kapal-kapal TNI Angkatan Laut. Semua dikerahkan karena itu mempunyai konsepsi hankamrata, pertahanan dan keamanan rakyat semesta,” kata dia. [Fan]

Back to top button