Crispy

Jepang Segera Cabut Status Darurat

TOKYO-Pemerintah Jepang akan mempercepat jadwal pencabutan status darurat Covid-19 untuk wilayah Tokyo dan prefektur lainnya, yakni Kanagawa, Saitama, Chiba, dan area utara Hokkaido. Menurut rencana awal status darurat di Jepang baru akan berakhir pada 31 Mei.

Sebelumnya pemerintah Jepang menetapkan status darurat pada 7 April secara bertahap mulai dari Tokyo dan berlanjut pada prefektur lainnya hingga kemudian menyebar ke seluruh negeri dalam sebulan. Status darurat tersebut kemudian diperpanjang hingga akhir Mei.

Saat ini 42 prefektur di Jepang sudah mulai melepas status daruratnya.

Menteri Perekonomian Jepang Yasutoshi Nishimura dalam rapat evaluasi penanganan Covid-19 yang berlangsung pada Senin (25/5/2020) telah menanyakan pada para ahli, tentang evaluasi dan rencana pencabutan status darurat. Rekomendasi para ahli menjadi dasar langkah pemerintah Jepang selanjutnya.

Baca juga: Seorang Jaksa di Jepang Undurkan Diri Karena Langgar Lockdown Main Mahjong

“Kelihatannya tidak diperlukan lagi di semua prefektur,” kata Nishimura diberitakan apnews.com.

Jika para ahli setuju dengan rencana rapat untuk melonggarkan status darurat, maka akan menjadi dasar bagi Perdana Menteri Shinzo Abe untuk melakukan pengumuman resmi pencabutan status darurat.

Sebagaimana diketahui status darurat di Jepang berujung pada penguncian wilayah (lockdown). Namun penerapan lockdown di Jepang lebih lunak dibanding negara-negara di Eropa

Baca juga: Sebanyak 115 Karyawan Freeport Positif Covid, Dua Diantaranya Meninggal

.Dalam pelaksanaan lockdown di Jepang, pemerintah mengatur agar warga tetap di rumah dan menutup bisnis di luar kebutuhan pokok atau tetap buka dengan jam operasional terbatas. Strategi seperti ini dilakukan negara untuk mengurangi dampak negatif perekonomian.

Dalam beberapa pekan terakhir, sebagian warga sudah kembali bekerja, belanja, dan beraktivitas lainnya dengan menerapkan gaya hidup baru ‘new normal’ dimana mereka dalam beraktivitas tetap menjaga jarak dan melindungi diri dari virus. Pendekatan itu yang membuat aktivitas sosial dan ekonomi dirasa sudah bisa dibuka kembali.

Saat ini jumlah pasien terinfeksi Covid-19 mulai melambat sehingga tenaga medis sudah tidak lagi dalam tekanan besar.

Kementerian Kesehatan Jepang mencatat, terdapat 16.580 kasus positif, sebanyak 830 orang telah dinyatakan meninggal.

(tvl)

Back to top button