Crispy

Juru Bicara Presiden Vladimir Putin Akui Rusia Kehilangan Banyak Tentara di Ukraina

  • Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov menyebut kehilangan besar pasukan Rusia sebagai tragedi.
  • Kini, Rusia sepenuhnya fokus merebut Muriopol, yang disebut bagian dari Republik Rakyat Luhansk.

JERNIH — Dmitry Peskov, juru bicara Presiden Vladimir Putin, mengakui Rusia menderita kerugikan pasukan yang signifikan dalam invasi ke Ukraina tapi menolak tuduhan melakukan kejahatan perang di Bucha dan Muriopol.

Berbicara kepada Sky News dan dikutip Daily Mail, Peskov gagal mengungkapkan dengan tepat jumlah tentara Rusia yang tewas, tapi mengatakan; “Kami mengalami kerugian pasukan yang signifikan, dan itu tragedi besar bagi kami.”

BACA JUGA:

Akhir Maret lalu Rusia mengatakan kehilangan 1.351 tentara dan 3.825 terluka. Dua hari kemudian Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan sedikitnya 10 ritu tentara Rusia tewas di Ukraina.

Ukraina mengklaim tentara Rusia yang tewas mencapai belasan ribu. Namun, klaim itu sulit diverifikasi.

Selain gagal menyebut jumlah tentara yang tewas, Peskov berulang kali menolak untuk mengakui kesalahan di pihak Rusia, dan menggambarkan rekaman kejahatan perang di Bucha dan Muriopol sebagai palsu dan kebohongan.

Menurutnya, tuduhan pembantaian di Bucha sebagai sindiran yang dipentaskan dengan baik. Menurutnya, pasukan yang ditemukan di jalan-jalan ditempatkan pasukan Ukraina, setelah tentara Rusia mundur.

“Kita hidup di hari-hari palsu dan kebohongan yang kita temui,” kata Peskov dalam Bahasa Inggris melalui tautan video dari Moskwa.

Peskov jgua mengungkapkan bahwa Presiden Vladimir Putin melanjutkan niat merebut Muriopol. “Muriopol akan dibebaskan dari batalyon nasionalis. Kami berharap itu terjadi lebih cepat,” katanya.

Muriopol, katanya, bagian dari Republik Rakyat Luhansk yang diakui Rusia sebagai negara terpisah dan pasukan Rusia di kota itu membantu orang-orang yang menderita akibat penembakan berat Ukraina.

Back to top button