Kereta Maut Sebagai Alat Perang dari Jerman, China Hingga India di Era Baru Nuklir

Sejak abad ke-19, kereta api telah menjadi bagian integral dari strategi militer, digunakan sebagai benteng bergerak, pusat komando, dan jalur logistik. Namun, kini perannya berevolusi menjadi platform peluncuran rudal nuklir yang mematikan.
JERNIH – Pada 24 September, India mengukir sejarah militer dengan berhasil meluncurkan rudal balistik jarak menengah Agni-Prime yang berkemampuan nuklir dari sistem peluncuran berbasis rel. Dengan pencapaian ini, India bergabung dengan kelompok negara elite yang terdiri dari AS, Rusia, Tiongkok, dan Korea Utara, yang menguasai teknologi canggih peluncuran rudal dari kereta api.
Konsep ‘kereta maut’ bukanlah hal baru. Sejak abad ke-19, kereta api telah menjadi bagian integral dari strategi militer, digunakan sebagai benteng bergerak, pusat komando, dan jalur logistik. Namun, di era modern, perannya berevolusi menjadi platform peluncuran rudal nuklir yang mematikan.
Mengutip laporan Eurasian Times, Sejarah kereta tempur berawal dari Perang Saudara Amerika (1861-1865) dan terus digunakan secara luas dalam Perang Dunia I dan II sebagai kendaraan lapis baja, rumah sakit bergerak, hingga pusat pasokan. Namun, pasca-Perang Dunia II, penggunaannya menurun karena kekhawatiran akan serangan udara. Konsep ini bangkit kembali di era Perang Dingin, ketika AS dan Uni Soviet berlomba mengembangkan sistem rudal balistik antarbenua (ICBM) berbasis rel.

Pada 1980-an, Uni Soviet memperkenalkan RT-23 Molodets, sebuah ICBM yang ditempatkan di dalam kereta. Tujuannya adalah untuk mengatasi kerentanan silo rudal yang diam terhadap serangan awal dari AS. Kereta-kereta ini dirancang agar dapat menyatu dengan kereta sipil, sehingga sangat sulit untuk dideteksi dan dilacak. Rusia mengklaim kereta ini dapat menempuh jarak lebih dari 1.000 km per hari, memastikan kemampuan serangan balasan.
Meskipun AS juga mengembangkan sistem serupa yang dikenal sebagai “Rail Garrisons”, proyek ini dibatalkan pada tahun 1991 setelah Uni Soviet runtuh. Namun, minat terhadap ICBM berbasis rel kembali bangkit dalam dekade terakhir, dengan Tiongkok dan Korea Utara turut mengembangkan teknologi ini.

Kebangkitan ‘Kereta Maut’ dan Pengaruhnya bagi India
Pada 2012, Rusia memulai pengembangan penerus RT-23, sementara Tiongkok menguji versi rudal DF-41 berbasis rel pada tahun 2016. Korea Utara juga mengklaim telah menguji tembak ICBM dari kereta pada tahun 2021. Di tengah kebangkitan ini, India kini secara resmi bergabung dalam klub elite tersebut.
Uji coba Agni-Prime yang sukses dilakukan DRDO (Organisasi Penelitian dan Pengembangan Pertahanan) India, bekerja sama dengan Komando Pasukan Strategis (SFC). Rudal generasi terbaru ini memiliki jangkauan 2.000 km dan dilengkapi dengan berbagai fitur canggih.
Menteri Pertahanan India, Rajnath Singh, menegaskan bahwa kemampuan peluncuran dari jaringan rel yang luas ini akan secara signifikan memperkuat kemampuan serangan balasan India. Dengan jaringan rel sepanjang lebih dari 67.000 km, India kini dapat meluncurkan rudal nuklirnya dari mana saja, bahkan dari daerah terpencil, dan menyembunyikannya di dalam terowongan kereta dari satelit musuh. Kemampuan ini memberikan lapisan perlindungan tambahan bagi rudal-rudal India dan memastikan kemampuan serangan kedua yang terjamin.
Implikasi Strategis: Mengapa Ini Penting?
Pencapaian ini bukan sekadar kemajuan teknologi, melainkan perubahan fundamental dalam strategi pertahanan India. Rudal yang dapat dipindahkan di jaringan rel memberikan fleksibilitas taktis yang luar biasa dan membuat aset nuklir India menjadi target yang jauh lebih sulit untuk dihancurkan dalam serangan pertama. Ini secara signifikan meningkatkan kredibilitas “penangkal nuklir” India dan memperkuat posisinya di kancah geopolitik global.
Penambahan India ke dalam daftar negara yang memiliki “kereta maut” juga memicu pertanyaan tentang stabilitas kawasan. Dengan meningkatnya kemampuan militer di Asia, perlombaan senjata kini tidak hanya terjadi di darat dan udara, tetapi juga di jalur kereta api.






