Crispy

Cina dan India Kerahkan Senjata ke Perbatasan, Perang Tinggal Tunggu Waktu

  • Cina mengirim senjata terbarunya, termasuk J-16 — jet tempur yang diyakini lebih canggih dibanding SU-30MMKI milik India.
  • Beijing juga mengerahkan helikopter Z-20, yang mampu beroperasi di dataran tinggi.
  • India mengerahkan 400 ribu pasukan, tapi pengamat militer mengatakan hanya ada 225 ribu tentara India di perbatasan.
  • India menempatkan pasukan di perbatasan tidak untuk perang dengan Cina, tapi menghalau pemberontak.

Delhi –– Cina dan India mengerahkan pasukan dan senjata berat ke perbatasan sengketa. Perang skala besar tinggal tunggu waktu.

South China Morning Post (SCMP) melaporkan Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Cina meningkatkan pengujian senjatan dan pelatihan di ketinggian. India memindahkan beberapa batalion divisi infantri yang bermarkas di Ladakh dan Leh ke sepanjang perbatasan.

India juga menempatkan pasukan penguat di sepanjang perbatasan, untuk mengantisipasi kemungkinan Cina melewati perbatasan.

Baca Juga:
— Perbatasan India-Cina Kian Panas, PM Modi dan Presiden Xi Masih Diam
— India dan Cina Saling Tembak di Perbatasan
Sentimen anti-Cina Merebak di India

Belum ada informasi resmi jumlah pasukan kedua negara. Laporan menunjukan PLA mengirim senjata paling canggihnya, plus jet tempur terbaru yang mampu beroperasi di dataran tinggi Tibet.

Liang Guoliang, ahli militer berbasis di Hong Kong, mengatakan Beijing mengerahkan setidaknya sembilan brigade gabungan, dengan spesialisasi infanteri gunung, artileri pertahanan udara, penerbangan, kimia, dan nuklir, serta siap menghadapi perang elektronik.

Semuanya terkonsentrasi di wilayah militer Tibet, sebuah distrik PLA yang didedikasikan untuk sekeping tanah yang diperjuangkan.

Ketegangan Cina-India meningkat dalam sebulan terkahir, dengan pasukan kedua negara terlibat pertempuran tangan kosong dan lempar batu di Sungai Galwan — di antara lembah Ladakh di Kashmir (India) dan Aksai Chin yang dikelola Cina.

Tahun 2017 Cina dan India terlibat konfrontasi paling serius, mengenai pembangunan jalan di Doklam — dekat perbatasan bersimpang tiga; dikenal sebagai Donglang, atau Caochang di Cina. Wilayah ini tidak hanya diklaim Cina dan India, tapi juga Buthan — sekutu India.

Global Times melaporkan sejak perselisihan Doklam, PLA memperluas arsenalnya, dengan mengirim tank Tipe 15, helikopter Z-20, pesawat serang GJ-2, howitzer canggih yang terpasang di dataran tinggi Tibet.

Senin lalu, CCTV — televisi plat merah Cina — melaporkan unit pengintai PLA memobilisasi target di Pegunungan Tanggula di ketinggian 4.700 meter, menggunakan perangkat penglihatan malam di kendaraan mereka. Cara ini dilakukan untuk menghindari pengawasan drone.

Gambar satelit menunjukan Cina mulai memperluas pangkalan udara di Ngari Gunsa di Tibet, sekitar 200 kilometer dari Ladakh. Gambar-gambar lain menunjukan PLA mengerahkan J-16, jet tempur multi-peran, ke bandara militer dan sipil.

India mengerahkan lebih banyak pesawat ke perbatasan, yang membuat PLA merasa perlu mengeluarkan J-16. Beijing yakin J-16 lebih canggih dibanding Su-30MMKI yang dimiliki India.

Zhou Chenming, ahli militer Beijing, mengatakan Cina memperingatkan India bahwa PLA terus meningkatkan ketrampilan tempur.

Senjata Cina paling baru yang dikerahkan adalah helikopter Z-20, J-10C, dan J-11, yang mampu naik sampai ketinggian 5.000 meter di atas permukaan laut.

Chenming yakin PLA tidak benar-benar bertujuan perang dengan India, tapi hanya meningkatkan kemampuan tempur. Beijing yakin India bukan musuh Cina, kendati AS membawa India ke dalam strategi Indo-Pasifik untuk melawan Cina.

Chenming yakin PLA masih mempertahankan jumlah pasukan di sepanjang perbatasan pada angka 70 ribu personel. India memiliki 400 ribu pasukan.

Rajeswari Rajagopalan, analis pertahanan dan think tank sebuah yayasan di New Delhi, megnatakan India memiliki 225 ribu tentara di sepanjang perbatasan.

“Perkiraan terbaru, seperti dikatakan para ahli di Massachusetts Institute of Technology (MIT), Cina memiliki 230 ribu sampai 250 ribu pasukan di komando teater barat perbatasan India,” kata Rajagopalan.

“Perlu dicatat sejumlah besar pasukan India tidak dipersiapkan untuk menghadapi Cina, tapi memberangus pemberontakan,” lanjutnya.

India, masih menurut Rajagopalan, menghadapi kesulitan signifikan untuk menadpatkan pasukan perbatasan, karena medan pegunungan.

Back to top button