Korsel Temukan Cluster Virus Korona Terbesar di Seoul
Seoul — Korea Selatan (Korsel), Selasa 10 Maret 2020 sore, mengumumkan menemukan cluster virus korona terbesar di Seoul, dengan 64 kasus terlacak.
Cluster terbesar itu adalah call center di Sindorim-dong, Distrik Guro, sebelah barat Seoul. Dari 64 kasus yang terlacak, empat di antaranya adalah kerabat pekerja.
Korsel mencatat penurunan jumlah korban terinfeksi dalam empat hari terakhir, namun petugas kesehatan tetap melacak kemungkinan adanya cluster baru.
Baca Juga:
— Gagal Menyediakan Masker, Presiden Korsel Moon Jae-in Minta Maaf
— ‘Nabi Palsu’ Korsel Meminta Pengampunan Pemerintah
— Keliru Merespon Wabah Virus Korona, Presiden Korsel Terancam Dimakzulkan
Data dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korae (KDKC) menunjukan total kasus infeksi virus korona saat ini 7.513, dengan jumlah infeksi baru terus merosot.
KDKC juga mengubah penyusunan laporan infeksi baru dua kali sehari, pada tengah malam dan pagi hari, dengan meniadakan laporan pagi. Ini dilakukan untuk mengurangi kebingungan.
Call Center Sindorim, yang diidentifikasi sebagai cluster baru, dioperasikan Metanet Mplatform. Call Center menyediakan layanan pelanggan untuk afiliasi kelompok lokal asuransi Chubb.
Terdapat 207 pekerja di call center ini. Terdiri dari 148 karyawan dan 59 trainee, yang bekerja di lantai 11 Gedung Korea. Seluruhnya belum menjalani tes.
Lee Seong, kepala kantor Distrik Guro, mengatakan ada sekitar 550 karyawan call center yang bekerja di lantai tujuh, delapan, dan sembilan. Semuanya sedang menjalani tes.
Sejauh ini 64 karyawan positif mengidap virus korona. Hasil tes berikut akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
KDKC mengatakan 64 karyawan terinfeksi tinggal di berbagai bagian Seoul, terutama Incheon dan Gyeonggi. Muncul kekhawatiran mereka telah menjadi penyebar virus di tempat tinggalnya.
Pejabat kesehatan Korsel belum bisa memastikan bagaimana virus korona berkembang di call center.
Seoul adalah kota berpenduduk 9,7 juta jiwa, atau 18,8 persen dari total penduduk Korsel. Distrik Guro adalah yang terpadat ke-11 dari 25 distrik di Seoul, dengan 406 ribu orang berdesak di tempat itu.
Sejauh ini, Seoul masih relatif aman dengan kontribusi dua persen dari total jumlah infeksi nasional. Jika digabung dengan Incheon dan Gyeonggi, total kontribusi hanya empat persen.
Jumlah infeksi terbesar masih terdapat di Daegu, kendati korban infeksi baru terus turun. Penurunan terjadi setelah Korsel memaksa Gereja Shincheonji membuka diri, dan menyerahkan daftar pengikutnya.