Crispy

Kuda Nil Peninggalan Gembong Narkoba Pablo Escobar akan Menyusul Tuannya ke Alam Baka

  • Jumlah mereka terus bertambah dan mengancam spesies asli.
  • Jika tak dimusnahkan sekarang, dalam sepuluh tahun populasi kuda nil membengkak dan menimbulkan masalah lebih serius.

JERNIH — Gembong narkoba Pablo Escobar telah lama mati, tapi kuda nil yang diselundupkannya dari Afrika bikin pemerintah Kolombia terus kepusingan dan memutuskan tindakan ekstrem; memusnahkannya

David Echeverri Lopez, ahli biologi dan kepala Badan Lingkungan Negara Barian Cornare, menempatkan kuda nil warisan Escobar ke daftar spesies invasif, dengan opsi pemusnahan menjadi yang paling mungkin.

“Opsi pemusnahan tetap di atas meja,” kata Echeverri Lopez. “Ini pilihan yang diperlukan, dan satu-satunya cara, agar tidak menjadi lebih buruk.”

Pablo Escobar menyelundupkan kuda nil dari Afrika tahun 1980 untuk mengisi kebun binatang pribadinya di sebuah hutan di negara bagian Cornare. Saat Escoba baru ‘berkuasa’, tidak ada masalah dengan binatang ini.

Setelah Escobar tewas, kebun binatang pribadinya disita pemerintah dan tak terurus. Kuda nil lepas dari kandang, berkeliaran di kawasan berair Cornare, dan mengancam spesies asli Kolombia.

Tidak diketahui berapa ekor kuda nil dibawa Escobar dari Afrika. Tahun 2011, saat kebun binatang pribadinya diambil alih, terdapat 35 ekor kuda nil di kandang. Kini, jumlah hewan itu diperkirakan antara 65 sampai 80 ekor.

“Dalam satu dekade mendatang jumlahnya mungkin menjadi ratusan,” kata Echeverri seperti dikutip SputnikNews. “Sebab tidak ada hewan predator kuda nil di Kolombia.”

Raksasa Nakal

Escobar suka kuda nil karena menggemaskan. Seperti Escobar, kuda nil cenderung gemuk, manis, tapi juga berdarah dingin. Di Afrika, menurut National Geographic, kuda nil membunuh 500 orang setiap tahun.

Di Kolombia, generasi pertama kuda nil bergaul dengan gembong narkoba yang disebut-sebut bertanggung jawab atas kematian 4.000 orang. Mereka menjadi lebih lincah, dan mungkin kejam.

Echeverri mengatakan sangat tidak mungkin mengontrol populasi kuda nil di alam liar. Akibatnya, kuda nil mendesak Manate Antilla — hewan asli Kolombia – mamalia air tawar.

Bukan hanya ukuran yang besar dan temperamennya yang buruk, kotoran kuda nil juga meracuni semua mahluk yang hidup di dalam ekosistem lahan basah Kolombia.

Kuda nil menghabiskan sebagian besar hari di danau dan saluran air. Mereka buang kotoran mengandung amonia di dalam air. Akibatnya, air kekurang oksigen.

Kuda nil buang air lebih banyak. Yang terjadi adalah danau-danau yang diinvasi kuda nil mengalami polusi hebat yang membunuh ikan dan hewan air lainnya.

Menyerang Manusia

Seperti di Afrika, kuda nil warisan Escobar juga mulai menyerang manusia. Tahun lalu, satu kuda nil melukai seorang pelayan. Tahun 2020, seorang pria mengalami patah tulang rusuk, kaki, dan pinggul, akibat diseruduk.

Persoalan menjadi pelik karena masyarakat Kolombia mulai menyukai hewan itu. Akibatnya, tindakan pemusnahan akan menimbulkan gelombang protes.

Awal 2022, pecinta lingkungan mengusulkan untuk membuat tempat perlindungan bagi kuda nil. Biaya pembangunan berasal dari pajak dan dana swasta. Namun, proposal itu ditolak mentah-mentah karena mahal dan berbahaya.

Usulan lain, menangkap semua kuda nil dan mensterilkannya. Bukan pekerjaan mudah. Menembak mereka dengan kontraksepsi juga tidak efektif, sebab bayi-bayi kuda nil terus bermunculan.

Mengirim mereka kembali ke Afrika juga sangat tidak mungkin. Kuda nil di Kolombia berkembang karena inses, yang pasti membawa berbagai penyakit. Jika dikirim kembali ke Afrika, bukan tidak mungkin akan membahayakan fauna lain.

Jadi, pemusnahan adalah cara terbaik.

Back to top button