CrispyVeritas

Lagi, Mantan Petugas CIA Ditangkap Karena Jadi Mata-mata Cina

FBI memperoleh rekaman video salah satu pertemuan pada Maret 2001, yang menunjukkan agen MSS membayar Chung Ma 50 ribu dolar AS, yang sempat dihitungnya saat informasi rahasia itu ia sampaikan.

Oleh  : Cathy He

JERNIH– Seorang mantan perwira Badan Intelijen Pusat AS (CIA) telah dituduh menjual informasi rahasia ke Cina selama rentang satu decade. Perwira bernama Alexander Yuk Chung Ma, seorang penduduk Hawaii berusia 67 tahun, itu ditangkap pada 14 Agustus lalu.

Menurut jaksa penuntut kasus tersebut, Chung Ma didakwa dengan tudingan berkonspirasi dan mentransfer informasi “sangat rahasia” ke Cina. Pelanggaran tersebut dalam hukum AS bisa dikenakan hukuman penjara seumur hidup.

Chung Ma mulai bekerja untuk CIA sejak 1982, sebelum kemudian ia pun diangkat sebagai ahli bahasa pada Biro Investigasi Federal AS (FBI).

Jaksa penuntut mengatakan, dalam aksinya Chung Ma bekerja sama dengan kerabatnya yang juga mantan perwira CIA. Namun kerabatnya, seorang pria Los Angeles berusia 85 tahun, itu tidak didakwa karena menderita ‘penyakit kognitif yang parah’. Tuduhan yang didakwakan kepada Chung ma merupakan yang terbaru dari serangkaian penuntutan berkaitan dengan kegiatan spionase Cina di Amerika Serikat.

Chung Ma adalah warga negara AS hasil naturalisasi yang lahir di Hong Kong, tempatnya menjalani tugas penempatan  luar negeri. “Di sana ia memiliki izin “Sangat Rahasia”,”kata jaksa penuntut. Chung Ma meninggalkan CIA pada 1989, kemudian tinggal dan bekerja di Shanghai, Cina, sebelum pindah ke Hawaii pada tahun 2000.

Jaksa penuntut mengatakan Ma, berbalik kesetiaan pada tahun 2001, ketika dia bertemu beberapa kali dengan setidaknya lima petugas Kementerian Keamanan Negara (MSS) Cina, badan intelijen tertinggi Negara Tirai Bambu itu, di sebuah kamar hotel di Hong Kong.

Selama pertemuan ini, Ma disebut-sebut “Mengungkapkan sejumlah besar informasi pertahanan nasional yang sangat rahasia, termasuk identitas perwira dan aset CIA, metode komunikasi rahasia, informasi tentang struktur internal CIA, dan detail tentang spycraft badan tersebut”, sebagaimana termaktub dalam dakwaan.

Dokumen pengadilan mencatat, FBI memperoleh rekaman video salah satu pertemuan pada Maret 2001, yang menunjukkan agen MSS membayar Ma 50 ribu dolar AS, yang sempat dihitungnya saat informasi rahasia itu ia sampaikan. Tidak jelas bagaimana FBI mendapatkan rekaman tersebut.

Jaksa penuntut mengatakan Chung Ma kemudian mendaftar untuk bergabung dengan FBI, dalam upaya untuk bisa terus memberikan informasi rahasia kepada ‘majikan’nya di Cina. Dalam pernyataan tertulis FBI disebutkan, pada 2004 Chung Ma mendapat pekerjaan sebagai ahli bahasa Mandarin yang dikontrak di kantor lapangan FBI di Honululu, Hawaii. Sehari sebelum memulai peran tersebut, Chung Ma diketahui menelepon seseorang yang dicurigai sebagai kaki tangannya, dan mengatakan bahwa dia akan bekerja untuk “pihak lain”.

Selama enam tahun berikutnya di FBI, Chung Ma secara teratur menyalin, memotret, dan mencuri dokumen rahasia AS, termasuk penelitian tentang peluru kendali dan sistem senjata. Dia kemudian membawa dokumen-dokumen dan foto-foto yang dicuri ini bersamanya dalam perjalanan yang sering dilakukannya ke Cina untuk diserahkan kepada agen MSS yang menjadi atasannya. Seringkali ia kembali dari perjalanan itu dengan uang tunai ribuan dolar dan hadiah-hadiah mahal, seperti satu set tongkat golf baru.

Pada suatu kesempatan di bulan Maret 2006, MSS meminta Chung Ma untuk menghubungi rekan konspiratornya, guna memberikan identitas lima orang yang digambarkan dalam foto yang dicurigai sebagai informan. Rekan konspirator Chung Ma akhirnya mengungkap identitas dua orang ini, kata pernyataan tertulis FBI itu.

Pada Januari 2019, seorang agen FBI yang menyamar sebagai petugas MSS mendekati Chung Ma, menggunakan rekaman pertemuan tahun 2001 di kamar hotel di Hong Kong untuk meyakinkannya bahwa petugas itu benar-benar personel intelijen Cina. Dalam satu pertemuan, Ma mengaku bekerja untuk MSS. Ia juga menerima uang tunai 2.000 dolar AS dari petugas FBI yang menyamar  itu— sebuah “tanda kecil” sebagai penghargaan atas pengabdian Chung Ma untuk Cina. Chung Ma dalam kesempatan itu juga menawarkan untuk terus bekerja bagi intelijen Cina.

Pada 12 Agustus lalu, dalam pertemuan lain dengan petugas FBI yang menyamar itu, Chung Ma kembali menerima uang untuk upaya spionase sebelumnya, dan mengatakan dia ingin “Tanah Air”-nya berhasil. Chung Ma—yang masih ingin terus menikmati “dolar Cina” tersebut juga menegaskan bahwa dirinya bisa bekerja untuk MSS. “Mungkin sebagai konsultan,” katanya saat itu.

Departemen Kehakiman dalam beberapa tahun terakhir kerap mengadili kasus-kasus keterlibatan para pejabat AS dalam spionase yang berhubungan dengan rezim Cina. Tahun lalu, mantan perwira CIA Jerry Chun Shing Lee, dijatuhi hukuman 19 tahun penjara setelah mengaku bersalah atas konspirasi untuk memberikan informasi rahasia kepada intelijen Cina, setelah meninggalkan CIA pada tahun 2010.

“Jejak spionase Cina sangat panjang. Sayangnya, selalu dipenuhi dengan mantan perwira intelijen Amerika yang mengkhianati rekan-rekan mereka, negara mereka, dan nilai-nilai demokrasi liberal untuk mendukung rezim komunis otoriter,” kata Asisten Jaksa Agung untuk Keamanan Nasional John C. Demers. [The Epoch Times]

Back to top button