Napi yang positif ditempatkan di sel khusus dan dilakukan pemantauan oleh petugas kesehatan Lapas serta pemberian vitamin.
JERNIH-Meski telah menerapkan protocol kesehatan secara ketat di lingkungan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, ternyata sebanyak 197 napi terkonfirmasi positif COVID-19.
Menurut Kabag Humas dan Protokol Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Ditjenpas Kemenkumham) Rika Aprianti, seluruh napi yang positif COVID-19 telah dipisahkan dengan napi lainnya, kemudian mereka ditempatkan di dalam sel khusus.
“Ada 197 narapidana terkonfirmasi positif dan telah ditangani. Mereka dirawat dengan penempatan di blok khusus terpisah dengan narapidana yang negatif setelah di swab antigen,” kata Rika kepada awak media, pada Selasa, (23/3/2021).
Dijelaskan Rika bahwa sejak Maret tahun lalu, paska pemerintah menetapkan COVID-19 sebagai bencana nasional maka setiap lapas dan rumah tahanan (rutan) sudah menerapkan protokol kesehatan.
“Prokes (protokol kesehatan) yang diterapkan, dari masuk, dicek suhu, cuci tangan, dan lain-lain”.
Pihak Lapas, kata Rikan bahka telah menghentikan sementara kunjungan langsung napi dan menggantikannya dengan video call, sidang online, serta napi seminimal mungkin keluar masuk dari lapas dan rutan.
Menurut Rika pihak lapas telah berupaya meminimalisir potensi penularan dengan prokes yang sangat ketat, namun petugas lapas tinggal di rumah bersama keluarga sehingga menimbulkan peluang terjadinya penularan
“Tapi sekali lagi, petugas kita yang bolak-balik, kan kita tidak bisa menghindari, karena mereka tinggal di rumah, ada fase perjalanan, karena kita tidak bisa memberi WFH (work from home) petugas lapas karena memang diharuskan rutin (jaga) di lapas dan rutannya. Kita meminimalisir potensi itu dengan prokes yang sangat ketat,” kata Rika mencoba menjelaskan sumber penularan.
Sementara Untuk pegawai yang positif akan dikarantina di rumah dinas masing-masing. (tvl)
