Malaysia Peringatkan Warganya Tidak Konsumsi Obat Batuk Sirup Buatan India
- Di Indonesia, obat batuk Guaifenesin Syrup TG dijajakan sejumlah toko online.
- Obat batuk mengandung dietilen glikol dan etilen glikol dalam jumlah tak dapat diterima.
JERNIH — Badan Pengawas Obat Malaysia (NPRA) menyatakan obat batuk Guaifenesin Syrup TG, yang diproduksi di India, terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol yang bisa menimbulkan efek samping.
Bernama, kantor berita Malaysia, Guaifenesin Syrup TG — diproduksi QP Pharmachem Ltd Punjab, India — tidak terdaftar di NPRA. Dalam pernyataan tertulisnya NPRA mengatakan mengkonsumsi produk terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol dalam jumlah tidak dapat diterima adalah racun bagi mansuia.
Kedua substansi itu dapat menyebabkan sakit perut, muntah, diare, ketidak-mampuan buang air kecil, sakit kepala, perubahan kondisi mental, dan ginjal akut.
“Jadi produk obat batuk itu tidak aman bagi penggunanya, terutama anak-anak, karena dapat mengakibatkan efek serius, bahkan kematian,” kata Datuk Dr Muhaad Radzi Abu Hassan dari Dirjen Kesehatan Malaysia seperti dikutip The Star.
Pada 25 April, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan peringatan tentang produk sirup obat batuk yang berkontaminasi, dan Guaifenesin Syrup TG terdeteksi mengandung dietilen glikol dan etilen glikol dalam jumlah tidak dapat diterima.
Dr Muhammad Radzi juga menyarankan mereka yang mungkin menggunakan produk ini segera berhenti mengkonsumsinya, dan mencari pertolongan medis jika mengalami efek samping.
Di Indonesia, jika melakukan pencarian di Google, obat batuk asal India ini dijajakan sejumlah toko online. Sejauh ini belum ada peringatan dari regulator di Indonesia mengenai bahaya Guaifenesin Syrup TG.