Crispy

MTI: Dari Pada Larang Mudik Lebih Efektif Tutup Sarana Mobilitas Masyarakat

Dengan menutup sarana mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain yakni terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan akan lebih murah dibanding mengerahkan banyak aparat di titik penyekatan dan pencegatan.

JERNIH-Setelah pemerintah resmi melarang mudik lebaran 2021 kini muncul tanggapan dari Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) yang menyebut larangan mudik yang kembali dikeluarkan Pemerintah tak akan berjalan efektif seperti yang diberlakukan pada Idulfitri 2020 lalu.

Ketua Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Djoko Setijowarno menganggap, larangan mudik tidak akan efektif sepanjang pemerintah tidak menutup sarana transportasi yang menjadi sarana mobilitas masyarakat dari satu tempat ke tempat lain yakni terminal, stasiun, bandara dan pelabuhan.

“Kalau melarang gampang, cukup tutup saja semua bandara, terminal, pelabuhan dan stasiun, itu akan lebih mudah di mana tidak perlu mengerahkan banyak aparat untuk berada di titik jalan melakukan penyekatan dan pencegatan,” kata Djoko, Pada Jumat (25/3/20210) lalu.

Dengan ditutupnya seluruh fasilitas transportasi maka pemerintah tak perlu lagi menutup akses yang sampai mengerahkan apparat hingga ribuan jumlahnya. Konsep itu dinilai lebih efektif dan efisien dilihat dari sisi anggaran.

“Lebih murah lebih efisien, tidak perlu mengeluarkan anggaran besar”, kata Djoko menambahkan.

Menurut Djoko, pemerintah sebaiknya justru mengendalikan mudik agar kualitas mudik menjadi sehat dan aman dari penularan Covid-19.

Menurut perhitungan Djoko, masih akan banyak warga yang ingin pulang ke kampung halaman merayakan Idulfitri bersama keluarga seperti tahun lalu. Mereka akan melakukan berbagai cara untuk dapat mengakali para petugas di jalanan dan memanfaatkan berbagai sarana untuk sampai tujuannya yakni kampung halamannya.

Djoko menyarankan warga yang akan berangkat mudik diwajibkan melakukan tes Covid-19 dan diulang lagi saat warga sampai di Kota atau daerah tujuan. Terlebih saat ini alat tes GeNose relatif murah.

“Kan sekarang alat tes dibuat sendiri, pakai genose dan itu murah. Protokol kesehatan tetap diberlakukan dengan PPKM mikro zonasi”, kata Djoko yang menganggap langkah tersebut lebih baik dari pada melarang mudik.

Sebelumnya pemerintah telah memutuskan melarang masyarakat mudik jelang Idulfitri tahun ini untukmengendalikan lonjakan kasus positif virus corona. Larangan melakukan perjalanan ke kampung halaman berlaku pada 6 Mei hingga 17 Mei 2021.

“Larangan mudik akan dimulai pada tanggal 6 Mei sampai dengan 17 Mei 2021,” kata Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy saat menyampaikan konferensi pers secara daring, pada Jumat (26/3/2021). (tvl)

Back to top button